Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kak Seto: Anak Ahmad Dhani Bisa Bebas atau Dipenjara Tiga Tahun jika...

Kompas.com - 09/09/2013, 04:15 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — AQJ (13), anak pasangan Ahmad Dani dan Maia Estianti, bisa bebas dari hukuman penjara atau sebaliknya mendekam penjara selama 2,5 tahun sampai 3 tahun. Pilihan mana yang terjadi, tergantung pada digunakan atau tidaknya pendekatan restoratif justice oleh kepolisian.

"Polisi kan punya hak diskresi. Jika polisi mampu memediasi dan berhasil mengajak kedua belah pihak, (yaitu) pelaku dan keluarganya dengan korban dan keluarganya berdamai, maka kasus ini bisa tidak dilanjutkan ke meja hijau. Inilah yang disebut restoratif justice," papar Seto Mulyadi, yang dikenal dengan panggilan Kak Seto, seusai bertemu dengan Maia dan Dhani di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2013).

Jika tidak dicapai kata sepakat sehingga kasus berlanjut ke pengadilan, lanjut Kak Seto, seperti pengalaman yang sudah-sudah, putra pasangan Dhani-Maia bisa dihukum penjara di penjara anak untuk kurun 2,5 tahun sampai 3 tahun. Hukuman tersebut adalah separuh dari hukuman bagi orang dewasa.

Dhani mengaku salah, Maia berurai air mata

Kak Seto mengatakan, saat bertemu dengannya, Dhani mengaku kecelakaan ini adalah kesalahan dirinya. Dhani, ujar Kak Seto, menyatakan siap bertanggung jawab, sekaligus menutup biaya pengobatan untuk korban luka dan pemakaman bagi korban meninggal, serta menyerahkan sejumlah uang duka untuk keluarga korban.

"Saya berharap, keluarga korban mau mendengarkan dan membuka hati terhadap Dhani. Tetapi, bilapun tidak sependapat, sebaiknya proses hukum bisa berjalan cepat dan lancar," tutur Kak Seto.

Sementara Maia, dalam pertemuan tersebut, menurut Kak Seto, tak banyak bicara. "Dia memilih diam dan lebih banyak menangis," ucap Seto.

Kepada Dhani dan Maia, Seto berpesan agar kasus ini menjadi pelajaran mahal dan sangat berharga. "Hentikan saling bersaing menunjukkan bahwa yang satu lebih menyayangi anak daripada yang lain dengan memberi fasilitas yang tidak sesuai dengan umur anak," tegas dia.

Dia pun berpesan kepada Dhani dan Maia untuk berhenti saling memburuk-burukkan pasangan kepada anak-anak untuk menunjukkan dirinya lebih baik dari pasangannya. Seto berharap, baik Dhani maupun Maia, demi anak-anak, mulai melakukan komunikasi dan memberi fasilitas yang mendidik pada anak-anak mereka.

"Buang ego masing-masing. Jadilah sahabat bagi anak-anak, sekaligus orangtua. Dampingi anak lebih sering. Jangan luluskan setiap permintaan anak," tegas Seto. Menurut dia, kasus yang menimpa AQJ akibat hubungan Dhani dan Maia yang tidak mendukung perkembangan anak-anak mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com