Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Seyogianya Diuji dalam Konvensi

Kompas.com - 07/09/2013, 14:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar komunikasi politik Universitas Indonesia (UI), Efendi Ghazali, berpendapat, kepastian maju atau tidaknya Gubernur DK Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014 seyogianya lahir dari mekanisme konvensi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Kapabilitas Jokowi harus dibuktikan. Mekanisme konvensi adalah jawaban untuk pembuktian itu.

"Konvensi itu membuat para calon dari partai berbeda saling berkontestasi dalam gagasan-gagasan besar bernegara," ujar Efendi yang dihubungi wartawan, Sabtu (7/9/2013). Menurutnya, konvensi akan mematangkan Jokowi dalam merespons gagasan-gagasan dari peserta konvensi lain.

Di mata Efendi, Jokowi memiliki keunggulan dari sisi karakter kepemimpinan. Namun, dia menegaskan, Indonesia butuh sosok pemimpin yang tidak hanya berkarakter atau berkharisma, tetapi juga mampu menjawab persoalan sekaligus tantangan bangsa secara global. 


"Katakanlah, para calon bisa memperdebatkan Garis Besar Haluan Rakyat (GBHR)," lanjutnya.

Ia mencontohkan Obama. Gagasan-gagasan Obama soal perbaikan Amerika mengemuka saat ia melakukan konvensi melawan Hillary Clinton.

Nama Jokowi unggul dalam sejumlah survei. Meski elektabilitas Jokowi meroket, PDI-P sama sekali belum menyinggung soal calon yang akan mereka usung dalam Pemilu Presiden 2014.

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan, penetapan nama calon presiden dari partai yang dipimpinnya menunggu waktu yang tepat setelah pemilu legislatif.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com