Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sedih Kader PDI-P Terseret Kasus Korupsi

Kompas.com - 07/09/2013, 13:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sedih dengan kondisi para kadernya yang satu per satu masuk pusaran korupsi. Hal ini kontras dengan pendirian lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilakukan Mega semasa menjadi Presiden dulu. 
"Betapa sedihnya kalau sebuah lembaga yang waktu itu saya teken sendiri lembagannya. Tapi kok yang paling dulu kena justru dari PDI-P," ujar Mega dalam sambutannya di forum rapat kerja nasional (rakernas) III PDI Perjuangan, Sabtu (7/9/2013).

Mega menuturkan, di setiap acara partai dia selalu mengingatkan para kadernya untuk tidak tergiur melakukan korupsi. Ia meminta seluruh kadernya untuk meneguhkan iman.

"Saya juga katakan, kalau kamu sudah kena, saya enggak mau loh karena yang tahu kamu benar atau tidak itu kamu dan Tuhan," ucap Mega.

Putri proklamator Bung Karno ini pun mendukung langkah KPK untuk memberantas korupsi. Mega menegaskan dirinya tak mau lagi mengurusi para kadernya yang terjerat korupsi. "Ingat, kita perlu olah iman kita. Jangan sampai ternoda hal-hal itu," ucap Mega.

Agenda rakernas PDI Perjuangan hari kedua menghadirkan Abraham Samad, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi. Samad menjelaskan tentang latar belakang korupsi, penanganannya, dan juga pencegahan. Samad menyebut, sektor-sektor yang kerap menjadi lahan korupsi adalah sumber daya energi dan ketahanan pangan.

Setelah penyampaian materi dari KPK, ribuan pengurus daerah PDI Perjuangan akan mendapat materi tentang strategi pemenangan pemilu. Setelah itu, PDI Perjuangan juga akan mengadakan sidang-sidang komisi tertutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com