Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Popularitas Tak Bikin Artis Bisa Melenggang ke Senayan

Kompas.com - 04/09/2013, 17:11 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengatakan,  popularitas seorang artis yang mencalonkan diri sebagai anggota DPR, belum tentu berbanding lurus dengan tingkat keterpilihannya. Popularitas tak menjamin artis mulus melenggang ke Senayan.

"Rhoma Irama itu popularitasnya sangat tinggi bisa lebih dari 90 persen, tapi elektabilitasnya tidak lebih dari tiga persen" ujar Ray, saat diskusi di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Ray mempertanyakan apakah dengan masuknya artis akan membawa dampak perubahan, terutama perubahan kultur di DPR. Menurutnya, para artis yang diusung oleh partai politik pada akhirnya akan terjebak pada keputusan fraksi.

"Padahal, satu suara di dalam DPR itu sangat penting. Seperti posisi Lily Wahid (politisi PKB) dalam kasus Century misalnya," ujar Ray.

Ia juga mempertanyakan kompetensi para artis yang terjun ke dunia politik untuk berkompetisi dalam Pemilu 2014. Menurutnya, minimnya kompetensi di dunia politik membuat sang artis akan menghabiskan waktunya untuk belajar tentang bidang yang baru digelutinya. Terlebih lagi, pemilu 2014 merupakan gelombang ketiga masuknya artis ke politik secara formal.

"Jadi kontribusi kawan-kawan artis masuk politik itu apa?" tanya Ray.

Salah satu artis yang menjadi caleg PPP, Angel Lelga, mengatakan, dengan popularitas yang dimilikinya, ia tak perlu memperkenalkan diri secara massif kepada konstituennya. Ia akan bertarung di dapil Jawa Tengah V. Angel mengklaim siap terjun ke dunia politik, meski baru pertama kali menjadi caleg.

"Jadi ini bukan coba- coba. Tidak mungkin saya turun kalau belum siap," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com