"Rhoma Irama itu popularitasnya sangat tinggi bisa lebih dari 90 persen, tapi elektabilitasnya tidak lebih dari tiga persen" ujar Ray, saat diskusi di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Ray mempertanyakan apakah dengan masuknya artis akan membawa dampak perubahan, terutama perubahan kultur di DPR. Menurutnya, para artis yang diusung oleh partai politik pada akhirnya akan terjebak pada keputusan fraksi.
"Padahal, satu suara di dalam DPR itu sangat penting. Seperti posisi Lily Wahid (politisi PKB) dalam kasus Century misalnya," ujar Ray.
Ia juga mempertanyakan kompetensi para artis yang terjun ke dunia politik untuk berkompetisi dalam Pemilu 2014. Menurutnya, minimnya kompetensi di dunia politik membuat sang artis akan menghabiskan waktunya untuk belajar tentang bidang yang baru digelutinya. Terlebih lagi, pemilu 2014 merupakan gelombang ketiga masuknya artis ke politik secara formal.
"Jadi kontribusi kawan-kawan artis masuk politik itu apa?" tanya Ray.
Salah satu artis yang menjadi caleg PPP, Angel Lelga, mengatakan, dengan popularitas yang dimilikinya, ia tak perlu memperkenalkan diri secara massif kepada konstituennya. Ia akan bertarung di dapil Jawa Tengah V. Angel mengklaim siap terjun ke dunia politik, meski baru pertama kali menjadi caleg.
"Jadi ini bukan coba- coba. Tidak mungkin saya turun kalau belum siap," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.