Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Sekjen ESDM Capai Rp 42 M

Kompas.com - 02/09/2013, 10:51 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai harta kekayaan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno mencapai Rp 41,9 miliar dan 22.482 dollar AS (sekitar Rp 244 juta menurut kurs hari ini) saat dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 16 Juni 2011. Laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) milik Waryono dapat diakses melalui laman acch.kpk.go.id.

Nilai harta Waryono tahun 2011 ini meningkat dibandingkan tahun 2008 yang berkisar Rp 16,7 miliar dan 14.892 dollar AS. Berdasarkan data LHKPN yang diakses dalam laman tersebut pada Minggu (1/9/2013), nilai harta Waryono terdiri dari harta tidak bergerak, harta bergerak, surat berharga, serta giro dan setara kas lainnya.

Adapun harta tidak bergerak yang dilaporkan Waryono pada 2011 terdiri dari tanah dan bangunan yang tersebar di Tegal, Jawa Tengah, Jakarta Barat, Tangerang, dan Brebes, senilai total Rp 37,7 miliar. Kemudian harta bergerak senilai Rp 115 juta yang terdiri dari alat transportasi berupa mobil Honda Accord perolehan 2002, serta usaha peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan, dan lainnya sekitar Rp 477,8 juta, kemudian harta bergerak lainnya berupa logam mulia dan harta bergerak lain sekitar Rp 438 miliar.

Selain itu, harta berupa surat berharga sekitar Rp 500,2 juta, serta giro dan setara kas lainnya senilai Rp 3,16 miliar dan 22.482 dollar AS.

Nama Waryono disebut-sebut dalam kasus dugaan suap kegiatan hulu minyak dan gas yang melibatkan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) nonaktif, Rudi Rubiandini. KPK menemukan uang 200.000 dollar AS saat menggeledah ruangan Waryono di kantor ESDM beberapa waktu lalu.

Untuk mengonfirmasi keberadaan uang ini, KPK akan memeriksa Waryono. Namun, penyidik KPK belum menjadwalkan pemeriksaan Waryono. Namun, terkait penyidikan kasus ini, KPK telah mencegah Waryono bepergian ke luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com