Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dalami Pertemuan Rudi dengan Bos Kernel di Singapura

Kompas.com - 29/08/2013, 17:44 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Komisi Pemberantasan Korupsi masih mendalami pertemuan antara tersangka kasus dugaan suap kegiatan hulu minyak dan gas Rudi Rubiandini dengan Direktur PT Kernel Singapura Widodo Ratanachaithong. Pertemuan tersebut berlangsung di Singapura sebelum Rudi tertangkap tangan penyidik KPK pada 13 Agustus 2013.

"Itu sedang kita kembangkan," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas di Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Adapun Widodo namanya mencuat belakangan ini setelah dia bicara dalam suatu acara di stasiun televisi swasta di Indonesia beberapa waktu lalu. Widodo tak membantah memberikan 700.000 dollar AS kepada Deviardi alias Ardi yang kini juga telah berstatus tersangka kasus dugaan suap di SKK Migas. Adapun Ardi adalah pelatih golf Rudi.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini dibawa keluar dari Gedung KPK, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013). Rudi Rubiandini ditangkap Selasa (13/8/2013) malam karena diduga menerima suap dari pihak swasta. Dari rumah mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu, KPK menyita sejumlah barang bukti berupa 400.000 dollar AS yang disimpan dalam tas hitam dan motor berkapasitas mesin besar merek BMW.

Namun, menurut Widodo, uang 700.000 dollar AS tersebut merupakan uang yang dititipkan Ardi kepadanya. Tidak ada keterkaitan uang ini dengan Rudi. Selebihnya mengenai pertemuan ini, Busyro belum dapat mengungkapkannya lebih jauh karena belum menerima laporan dari penyidik.

Sebelumnya, Junimart Girsang selaku pengacara Komisaris PT Kernel Simon G Tanjaya membenarkan adanya pertemuan antara Rudi dan Widodo. Pertemuan itu, menurut Junimart, berlangsung dua kali di Singapura.

Junimart mengungkapkan, pertemuan antara Widodo dan Rudi yang berlangsung di Singapura tersebut membahas prospek bisnis PT Kernel di Indonesia. Namun, Junimart membantah adanya pertemuan antara kliennya dengan Rudi yang juga dihadiri Widodo.

Menurut Junimart, kliennya tidak pernah mengenal apalagi bertemu dengan Rudi. Sementara saat ditemui sejumlah wartawan di Rutan KPK, Rudi mengaku sering bertemu dengan petinggi Kernel Oil Plt Ltd di Singapura. Namun, menurut Rudi, pertemuan tersebut bersifat konsultasi teknis dalam industri migas bukan pembicaraan mengenai proyek-proyek di Kernel Oil. Seolah berkesesuaian, Rudi juga mengaku tidak kenal dengan Simon.

Dalam kasus ini, Rudi dan Deviardi diduga menerima uang suap 700.000 dollar AS dari Simon terkait kegiatan hulu minyak dan gas. Baik Rudi, Deviardi, maupun Simon kini berstatus sebagai tersangka KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com