Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Kepemimpinan Ani Yudhoyono Buruk

Kompas.com - 28/08/2013, 17:01 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wawasan ke-Indonesiaan dan kemampuan memimpin yang dimiliki Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dinilai buruk. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens merujuk pada hasil survei yang dilakukan pada 17 sampai 26 Agustus 2013 lalu.

Boni menjelaskan, terkait hal wawasan ke-Indonesiaan, Ani Yudhoyono berada di posisi terakhir dengan poin 39. Ibu Negara dikalahkan sejumlah tokoh lain seperti Hatta Rajasa, Aburizal Bakrie, Gita Wirjawan, dan Puan Maharani. Untuk kategori ini, tokoh teratas yang dianggap memiliki wawasan kebangsaan adalah Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Joko Widodo, Hary Tanoesoedibjo, Surya Paloh, dan Jusuf Kalla.

Selanjutnya, untuk kemampuan memimpin, hasil survei LPI juga mencatat Ani Yudhoyono berada di posisi terakhir dibanding sejumlah tokoh lainnya. Kemampuan Ani Yudhoyono dalam memimpin berada di bawah Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Chairul Tanjung, dan Gita Wirjawan. Tokoh lain yang masuk dalam posisi lima besar dengan kemampuan memimpin yang baik adalah Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, Prabowo Subianto, Hary Tanoesoedibjo, dan Surya Paloh.

"Survei ini dilakukan untuk menggeser wacana popularitas dalam penelitian yang berkaitan dengan Pemilu 2014 dengan kualitas dan kompetensi. Kami berharap nasionalisme ke-Indonesiaan menjadi tema pada pemilu mendatang," kata Boni di Cikini, Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Untuk diketahui, penelitian ini disusun berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) yang dilakukan pada 17 Agustus dengan para pakar, 24 Agustus dengan masyarakat, dan 26 Agustus dengan aktivis mahasiswa tentang kadar nasionalisme ke-Indonesiaan para capres-cawapres 2014.

Kemudian, pandangan para peserta yang total berjumlah 60 orang digali dengan sistem penilaian dalam skala 0-10 dan ditabelkan. Hal itu merupakan metode kuantitatif untuk membantu metode kualitatif yang melalui FGD agar lebih terukur.

Untuk indikator penelitian ini, setidaknya ada tiga hal utama, seperti kualitas personal, rekam jejak, dan visi ke-Indonesiaan. Adapun dalam indikator ke-Indonesiaan setidaknya ada delapan subindikator, seperti wawasan ke-Indonesiaan hingga gagasan tentang negara agama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com