Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Konvensi Takkan Ganggu Tanggung Jawab sebagai Menteri

Kompas.com - 28/08/2013, 12:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan, kegiatan kampanye yang akan dilakukannya sebagai peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat tidak akan membuatnya mengabaikan tanggung jawabnya sebagai menteri. Tugas sebagai menteri, lanjutnya, tetap akan dilakukan dengan baik.

"Sebagai Menteri Perdagangan, saya akan tetap menjalani jabatan saya dengan sebaik-baiknya," kata Gita seusai menjalani tahap pra-Konvensi Capres Partai Demokrat di Wisma Kodel Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Menurut Gita, dirinya dapat membagi waktu antara melakukan kampanye dan menjalankan tugas sebagai menteri. Dia juga mengaku belum mendapatkan desakan untuk melepaskan jabatan tersebut.

"Sejauh ini belum ada (desakan), saya akan tetap bekerja sebagai Menteri Perdagangan," kata Gita.

Gita juga mengaku belum membentuk tim sukses maupun menyiapkan dana untuk penyelenggaraan kampanye. Menurutnya, semua hal itu akan disiapkannya saat masa kampanye dimulai.

Selain Gita, hari ini, komite mengundang lima peserta lainnya, yaitu Anggota DPP Demokrat Pramono Edhie, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, Anggota BPK Ali Masykur, Ketua DPR Marzukie Alie, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Sementara itu, hingga kemarin, komite sudah memanggil lima peserta, yaitu Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto, mantan Menpora Hayono Isman, dan Ketua DPD Irman Gusman.

Sejumlah peserta konvensi yang belum dipanggil yaitu Bupati Kutai Timur Isran Noor, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih, dan Direktur Utama Lion Air Rusdi Kirana. Selain itu, ada juga mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang masih mempertimbangkan untuk ikut konvensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com