Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Duet dengan HT, Wiranto Klaim Elektabilitas Meningkat

Kompas.com - 27/08/2013, 00:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengklaim peningkatan elektabilitasnya sebagai calon presiden semenjak deklarasi bakal berduet dengan pengusaha Hary Tanoesoedibjo sebagai calon wakil Presiden. Ia berpendapat kekuatan Hary Tanoe di sektor media massa menjadi salah satu penyebab peningkatan elektabilitas itu. 

"Karena mungkin belum ada (partai lain) yang punya pasangan, maka saya dengan Pak HT, dua bulan terakhir tingkat elektabilitas dan popularitasnya dua-duanya naik," ujar Wiranto saat hadir dalam acara Silaturahim Kebangsaan Partai Golkar di Hotel Shangri-La, Senin (26/8/2013).

Mantan Panglima ABRI ini berpendapat media televisi yang dimiliki bos MNC Grup itu berpengaruh banyak pada peningkatkan elektabilitas Wiranto. Ia menilai masyarakat saat ini lebih suka melihat televisi daripada membaca. "Ini mungkin salah satunya. Media TV itu yang mungkin menaikkan tingkat popularitas Wiranto-HT," kata dia.

Wiranto berharap bisa lolos ke Pemilu Presiden, berduet dengan HT. "Bukan hanya sebagai pajangan pileg saja," imbuh Wiranto. Dia mengungkapkan, tujuan Hanura adalah ingin membangun perubahan. Hal tersebut, lanjutnya, hanya dapat dilakukan bila bisa menguasai eksekutif dan legislatif yang memadai.

Pendapat Wiranto ini berbeda dengan hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas melalui dua survei opini publik (longitudinal survey) terhadap 1.400 responden di 33 provinsi. Hasil survei ini mendapatkan semakin besarnya proporsi pemilih yang sudah dapat memastikan pilihannya pada pemilu mendatang, bersamaan dengan mengecilnya proporsi responden yang enggan menjawab, merahasiakan, atau belum tahu kandidat pilihannya.

Dari proporsi responden yang telah memastikan pilihannya, mengerucut lima nama saja kandidat yang "masuk hitungan" berdasarkan survei itu. Kelima kandidat adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla. Kelima nama tersebut mendapatkan dua pertiga suara responden, dan hanya 18,2 persen suara yang diperebutkan oleh 16 kandidat selain lima nama itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com