Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undangan Konvensi Demokrat Segera Dikirimkan

Kompas.com - 22/08/2013, 04:01 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Undangan bagi para calon peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mulai disebarkan pada 22 dan 23 Agustus 2013. Para kandidat peserta konvensi ini akan diminta mengikuti wawancara visi dan misi sebagai calon presiden.

"Mulai Kamis dan Jumat, akan langsung disampaikan undangan kepada 18 nama yang tadi sudah diseleksi," ujar juru bicara Komite Konvensi Partai Demokrat, Rully Charis, seusai rapat pleno di Wisma Kodel, Kamis (22/8/2013) dini hari.

Rully mengatakan, 18 nama kandidat dipilih menggunakan mekanisme musyawarah mufakat. Pemilihan dilakukan setelah komite mendengarkan paparan rekam jejak 26 kandidat yang sebelumnya diusulkan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat dan anggota komite.

Di antara 18 nama itu, Rully mengakui masih ada dua nama yang masih harus direkonfirmasi lagi. "Jadi undangan yang diberikan tidak akan lebih dari 18 orang," tekan Rully.

Menurut mantan Direktur IT dan Komersial LKBN Antara itu, komite akan melakukan tahapan prakonvensi mulai Senin (26/8/2013). Semua kandidat yang diundang akan bertemu komite untuk perkenalan, penjelasan aturan main, serta pendalaman visi dan misi.

Sesudah prakonvensi, para kandidat rencananya akan langsung ditetapkan sebagai peserta konvensi Partai Demokrat. "Tidak ada semangat untuk menggugurkan itu kecuali ada hal-hal yang sangat khusus dan krusial terkait kredibilitas," tekan Rully. Dia menambahkan, prakonvensi bukan seleksi melainkan pendalaman saja.

Para kandidat

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, beberapa di antara 18 nama tersebut adalah mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla; Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih; Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang; Bupati Kutai Timur Isran Noor; Ketua DPR Marzuki Alie; dan CEO Lion Air Rusdi Kirana.

Ada pula nama Wakil Ketua DPD GKR Hemas. Menurut informasi yang sama, Hemas merupakan salah satu nama yang perlu direkonfirmasi untuk kesediaannya. Sebelumnya, Wakil Ketua Komite Konvensi Taufiequrachman Ruki juga mengatakan bahwa Jusuf Kalla merupakan kandidat yang belum menyatakan kesediaannya untuk diundang menjadi peserta konvensi.

"Saat dihubungi, Pak JK tidak menolak dan tidak menerima. Dia hanya bilang nanti saja karena sedang sibuk urus pernikahan anak tanggal 25 Agustus," kata Ruki. Jawaban Kalla ditunggu maksimal sebelum 30 Agustus 2013.

Nama yang hilang dari daftar

Beberapa nama, yang semula sempat mencuat bakal menjadi calon peserta konvensi, tak lolos dalam rapat pleno finalisasi. Dari informasi yang sama, nama yang hilang dari daftar antara lain Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Sri Mulyani tidak lagi masuk daftar karena menolak undangan komite konvensi. Sementara itu, Soekarwo tidak masuk karena masih harus mengikuti tahapan Pemilu Gubernur Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

Nasional
TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

Nasional
Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

Nasional
Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Tak Takut Dilaporkan ke Bareskrim, Dewas KPK: Orang Sudah Tua, Mau Diapain Lagi Sih?

Nasional
Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Kemendikbud Kini Sebut Pendidikan Tinggi Penting, Janji Buka Akses Luas untuk Publik

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98 Pajang Nisan Peristiwa dan Nama Korban Pelanggaran HAM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com