Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu: Sekitar 50.000 Data Pemilih Tidak Akurat

Kompas.com - 21/08/2013, 18:19 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menemukan penyimpangan dalam pencatatan dan pemutakhiran pemilih Pemilu 2014 di sejumlah daerah. Sedikitnya 50 ribu data pemilih tercatat dengan keterangan identitas yang tidak akurat.

“Ada sekitar 50 ribu data pemilih yang nama, tanggal lahir atau status perkawinannya tidak benar. Kami akan mengecek, jangan sampai ada pemilih fiktif masuk dalam daftar,” tukas Anggota Bawaslu Daniel Zuchron kepada wartawan di Gedung Bawaslu, Rabu (21/8/2013).

Ia menyampaikan, pihaknya meneliti DPS di 10.453 tempat pemungutan suara (TPS). Ia menjabarkan, berdasarkan audit terhadap Daftar Pemilih Sementara (DPS) atas 1.733.870 orang, pihaknya menemukan ada 4.589 orang yang namanya tidak tercatat dengan akurat dalam DPS.

Kejanggalan lain, ujarnya, tempat lahir 4.808 orang tercatat tidak sesuai dengan fakta, tanggal lahir 20.287 orang tidak benar dan usia 12.852 orang tidak sesuai. Selain itu, tambah Daniel, ada 6.876 orang yang status perkawinannya tidak akurat dan jenis kelamin 3.166 orang tidak tercatat benar di DPS.

“Ada juga, 5.380 yang alamatnya berbeda dengan yang dicatat di DPS,” lanjutnya.

Ia menegaskan, Bawaslu akan menyampaikan hasil pengawasan terhadap penetapan, pengumuman dan audit DPS tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dengan begitu, kata dia, pihaknya berharap, KPU memperbaiki baik kualitas maupun prosedur penyusunan dan penetapan DPS Hasil Perbaikan (DPSHP).

“Kami juga mengingatkan, agar parpol lebih pro aktif mencermati penyusunan dan penetapan DPSHP. Sedangkan kepada masyarakat, kami minta partisipasinya untuk memberi masukan dan melaporkannya kepada panwaslu (panitia pengawas pemilu) kalau memang ada dugaan pelanggaran,” pungkas Daniel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com