Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Ingin Jadikan TNI seperti "Perawan Cantik"

Kompas.com - 21/08/2013, 17:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Calon Panglima TNI Jenderal Moeldoko benar-benar ingin mengubah wajah kesatuannya agar lebih ramah dan disukai masyarakat. Hal itu ia sampaikan dalam rapat uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI bersama Komisi I DPR di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (21/8/2013).

"Saya akan menempatkan TNI sebagai perawan yang cantik, menarik, semua orang ingin memiliki, bisa diterima siapa pun. Saya ingin menjadikan tentara yang memiliki segalanya sehingga semua orang ingin memiliki," kata Moeldoko dalam rapat tersebut.

Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini dengan tegas menyatakan, bila dirinya menjadi Panglima TNI, maka tentara harus profesional, rendah hati, santun, dan bersahabat dengan semua. Selain itu, ia juga menginginkan TNI selalu waspada dan siap setiap saat.

Untuk diketahui, pernyataan Moeldoko itu disampaikan untuk merespons masukan Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin. Hasanuddin meminta Panglima TNI selanjutnya harus meningkatkan kedisiplinan para prajuritnya. Hasanuddin yakin, Jenderal Moeldoko memiliki kapasitas untuk meningkatkan profesionalisme dan kedisiplinan TNI.

"Suka atau tidak, tingkat disiplin prajurit dianggap menurun oleh publik. Tugas Bapak (Moeldoko) begitu dilantik, (kedisiplinan) ini harus menjadi perhatian," kata Hasanuddin.

Dalam rapat uji kepatutan dan kelayakan bersama Komisi I DPR, Moeldoko menyampaikan visi dan misi serta berjanji akan melakukan beberapa inovasi bila kelak memimpin TNI, di antaranya, meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit TNI, melakukan inovasi pada alutsista dengan teknologi canggih, dan menjamin TNI berada di garda terdepan dalam menjaga kesatuan NKRI.

Rapat berlangsung terbuka dan berjalan sekitar enam jam. Moeldoko memberikan paparan dengan bahasa yang tegas dan lugas dalam rapat yang dibagi dalam dua sesi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com