Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din: Umat Islam-Buddha Jangan Terprovokasi!

Kompas.com - 06/08/2013, 22:29 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin yakin peledakan bom di Vihara Ekayana Arama, Jakarta, bertujuan untuk mengadu domba kerukunan antarumat beragama. Ia mengimbau jangan ada pihak yang terprovokasi atas insiden itu.

Muhammadiyah, kata Din, mendesak pihak berwenang untuk segera mengungkap pelaku dan motif di balik insiden tersebut. "Peledakan di Vihara Ekayana itu satu nuansa rekayasa untuk mengadu domba antarumat beragama, mengganggu kerukunan antara umat Islam dan umat Buddha," kata Din di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Selain itu, kata Din, insiden bom itu sengaja dilakukan untuk menggoyang stabilitas negara. Pasalnya, ledakan itu terjadi di rumah peribadatan umat Buddha menjelang datangnya hari raya Idul Fitri.

"Maka, kita mengecam (insiden bom) dan mengimbau umat Islam, umat Buddha, jangan terprovokasi, jangan terpancing agar dapat menahan diri. Perlu diusut siapa aktor di belakangnya," ujar Din.

Seperti diketahui, ledakan terjadi di Vihara Ekayana yang berlokasi di Jalan Mangga I/9, RT 8/8, Kelurahan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013) malam sekitar pukul 19.30 WIB.  Mabes Polri menyatakan ada dua bahan peledak ditemukan di lokasi, tetapi hanya satu peledak yang meledak, sementara satu lagi hanya mengeluarkan asap.

Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun, Polri berjanji akan tetap mengusut dan mengungkap dalang di balik ledakan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com