Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Di-"bully" di Twitter, Tifatul: Jangan Kejam-kejam Amatlah...

Kompas.com - 29/07/2013, 14:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sama seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menyadari bahwa dirinya memang sering menjadi sasaran protes publik. Tifatul sering menerima protes yang ditujukan kepada dirinya jika layanan operator telekomunikasi tengah bermasalah, terutama yang dialamatkan kepadanya di jejaring sosial Twitter.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun meminta operator telekomunikasi untuk langsung menjelaskan kepada publik jika layanannya tengah mengalami gangguan.

"Penyelenggara telekomunikasi, kalau ada masalah gangguan, tolong dijelaskan kepada masyarakat. Saya sering di-bully di Twitter karena masalah itu," ujarnya seusai acara apel besar kesiapan menjelang Lebaran di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Jika ada masalah terkait jaringan layanan telekomunikasi tertentu, lanjut Tifatul, hampir separuh follower-nya di Twitter pasti melontarkan protes keras. Tifatul pun menilai ada protes yang terlalu keras yang dikicaukan oleh para follower-nya.

"Protes silakan, tapi ya jangan kejam-kejam amatlah," ujarnya.

Tifatul bergabung ke dunia Twitter pada 20 Oktober 2009 dengan akun @tifsembiring. Jumlah follower-nya hingga berita ini ditulis adalah 625.102 orang. Sementara itu, SBY dengan akun @SBYudhoyono baru bergabung sejak 27 Maret 2013. Jumlah follower-nya kini mencapai 2.923.827 orang. Pada 5 Juli 2013, SBY bergabung dengan akun jejaring sosial lainnya, Facebook. Pada saat peluncuran Facebook tersebutlah SBY menulis status mengenai dirinya yang sering di-bully di Twitter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com