Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki: Pramono Edhie Dipasangkan dengan Jokowi? Rugi...

Kompas.com - 25/07/2013, 09:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Pemilu Presiden 2014, sejumlah nama mulai dimunculkan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden. Belum lama ini beredar wacana mengenai survei internal PDI-Perjuangan yang salah satunya menguji skenario memasangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan KSAD Pramono Edhie.

Menanggapi skenario duet Jokowi dengan Pramono, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat yang juga petinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai, skenario tersebut justru akan merugikan Pramono.

Menurutnya, dengan disandingkan bersama Jokowi, Pramono yang justru akan ditempatkan sebagai orang nomor dua.

"Ini merugikan bagi Pramono karena dia kan pasti running untuk nomor satu. Kalau diposisikan di bawah, justru tidak dilirik orang. Jadi, ini sangat tidak menguntungkan bagi Pramono untuk running di 2014 untuk jadi orang nomor satu," kata Marzuki di Jakarta Rabu (24/7/2013) malam.

Saat ditanya apakah Partai Demokrat memang telah merencanakan untuk mengusung Pramono sebagai orang nomor satu, Marzuki menjawab, "Ya semua bicara nomor satu ya." Dia juga mengatakan, saat ini Partai Demokrat masih akan menggelar konvensi calon presiden yang akan diusung. Belum ada keputusan untuk mengusung Pramono yang merupakan ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. "Nah, hasil konvensi mungkin nanti tahun 2014. Jadi, orang mau nyandingkan dengan Jokowi, ya itu adalah dinamika bagaimana untuk meningkatkan popularitas yang dimiliki Pak Jokowi," ucapnya.

Marzuki menilai, survei yang menduetkan Jokowi dengan pihak-pihak tertentu sengaja dilakukan untuk meningkatkan popularitas Jokowi. "Tentu dia (Jokowi) kan ada minat juga untuk running di 2014," tambahnya. "Melalui tim-timnya dicocokkan dengan orang. Selalu dia (Jokowi) di figur utama, sedang orang lain menjadi figur kedua, ini kan strategi menangkap nilai seorang Jokowi yang tadinya gubernur untuk running 2014," kata Marzuki lagi. Skenario duet tersebut, kata Marzuki, masih berupa wacana yang merupakan bagian strategi politik untuk memenangkan Pilpres 2014. "Tapi, memang perlu kita pikirkan," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com