Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta Tidak Mengejutkan

Kompas.com - 12/07/2013, 11:00 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kasus kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, sudah diperkirakan bakal terjadi. Anggota Komisi III DPR RI, Eva K Sundari menyatakan bahwa dia tidak terkejut karena memahami masalah mengenai kondisi lapas, khususnya kapasitas di dalam lapas yang telah melewati batas. Saat ini, lanjutnya, kapasitas sudah lebih dari 200 persen.

Ia menjelaskan, kondisi penghuni lapas yang melebihi kapasitas semakin diperparah dengan bercampurnya tahanan dari berbagai bentuk pelanggaran hukum. Tahanan yang tidak mendapatkan pendampingan secara mental dicampur dengan tahanan kasus terorisme dan narapidana kasus narkoba.

"Yang terburuk adalah over capacity, maka situasi chaos bisa terjadi. Dipicu dari pertikaian antarnapi atau situasi yang tidak manusiawi, maka kejadian pembakaran dan larinya napi adalah suatu keniscayaan," kata Eva saat dihubungi pada Jumat (12/7/2013).

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, para tahanan yang melarikan diri harus kembali ditangkap. Sejalan dengan itu, peristiwa ini harus menjadi pelajaran untuk Kementerian Hukum dan HAM agar ke depan pengelolaan lapas tidak separah saat ini.

Secara terpisah, Anggota Komisi III asal Fraksi Golkar Nudirman Munir menyampaikan bahwa kapasitas Lapas Klas I Tanjung Gusta membludak karena penegak hukum terus melakukan kriminalisasi hukum. Ia menuding banyak pihak yang tak bersalah akhirnya masuk dalam tahanan karena keadilan hukum tidak berhasil ditegakkan.

"Itulah penegak hukum terus saja melakukan kriminalisasi hukum, orang yang tidak harus dihukum, dihukum. Akhirnya yang tidak bersalah jadi korban, dan penjara penuh," ujar Munir.

Seperti diketahui, pada Kamis (11/7/2013) malam, para tahanan di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, mengamuk lantaran kehidupannya tak diperhatikan secara layak. Amuk dilakukan dengan cara membakar beberapa bagian lapas, melempari petugas dengan batu, dan lainnya melarikan diri. Kemenhuk dan HAM belum bisa memastikan berapa jumlah tahanan yang melarikan diri. Saat ini aparat gabungan masih fokus untuk mengendalikan situasi di lapas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Bus di Ciater Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Sekjen Gerindra Sebut Ada Nama Eksternal Dikaji untuk Bacagub DKI 2024

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sekjen Gerindra: Tak Ada Komunikasi yang Mandek

Nasional
KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

KPK Diharapkan Tetap Ada meski Dilanda Isu Negatif

Nasional
Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Tren Pemberantasan Korupsi Buruk, Jokowi Diwanti-wanti soal Komposisi Pansel Capim KPK

Nasional
Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Burhanuddin Muhtadi: KPK Ibarat Anak Tak Diharapkan, Maka Butuh Dukungan Publik

Nasional
Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Gerindra Kaji Sejumlah Nama untuk Dijadikan Bacagub Sumut, Termasuk Bobby Nasution

Nasional
Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Presiden Jokowi Bertolak ke Sultra, Resmikan Inpres Jalan Daerah dan Bendungan Ameroro

Nasional
Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com