Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Masyarakat Lembaga Terkorup, Ini Tanggapan Polri

Kompas.com - 11/07/2013, 16:15 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari hasil survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 oleh Transparency International (TI), lembaga Polri dianggap paling korup oleh masyarakat. Dari skala 1 sampai 5, Polri mendapatkan angka 4,5. Lalu, apa tanggapan dari korps baju coklat itu?

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie mengatakan, Polri dengan sikap terbuka menerima hasil survei tersebut. Namun, pihaknya perlu melakukan klarifikasi.

"Kita perlu mengklarikasi dengan pelaksana survei untuk melihat representasi survei tersebut. Namun demikian, selaku institusi yang cukup besar di negeri ini, Polri berbesar hati dan terbuka atas koreksi, pengawasan, teguran yang dilakukan oleh stakeholder-nya, termasuk apa pun lembaga survei tersebut," ujar Ronny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2013).

Ronny mempertanyakan apakah hasil survei yang dilakukan terhadap 1.000 responden dari lima kota telah merepresentasikan perilaku anggota Polri. Sebab, di seluruh Indonesia, terdapat sekitar 400 ribu anggota Polri. Jumlah itu sebagian besar bertugas di desa.

"Apakah 1.000 orang yang jadi responden ini pernah berjumpa dengan 400.000 anggota Polri yang menjadi obyek, bahan penelitian, lembaga survei dimaksud?" tanya Ronny.

Ronny berharap survei tersebut dapat menjadi bahan koreksi dan terus memperbaiki kinerja Polri yang menjadi pengayom dan pelindung masyarakat

"Kalau inginnya memperbaiki Polri, hasil survei harus tajam dan solutif, memberikan solusi bagi Polri," kata Ronny.

Ronny menambahkan, selama ini, Korps Bhayangkara itu selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dengan adanya program-program reformasi birokrasi Polri. Dalam upaya bersih-bersih itu, ratusan polisi dipecat setiap tahunnya karena melakukan pelanggaran hukum.

"Tahun 2012 ada sekitar 300 anggota dipecat. Tahun 2008 tercatat angka cukup tinggi sekitar 500 anggota yang dipecat. Ini menunjukkan betapa Polri serius untuk berubah dan memperbaiki diri," terangnya.

Sebelumnya, dalam survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 oleh Transparency International (TI), kepolisian dan parlemen menempati urutan pertama yang dianggap paling korup (4,5). Setelah itu, secara berrturut-turut ialah peradilan (4,4), partai politik (4,3), pejabat publik (4), bisnis (3,4), kesehatan (3,3), pendidikan (3,2), militer (3,1), LSM (2,8), lembaga keagamaan (2,7), dan media (2,4).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com