Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Demokrat Tak Berani Main-main Adakan Konvensi

Kompas.com - 07/07/2013, 19:09 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai bahwa Partai Demokrat tak akan berani main-main dengan mengadakan konvensi untuk menjaring calon presiden. Menurut Mahfud, jika konvensi sengaja diadakan untuk mengusung capres tertentu, maka Partai Demokrat akan semakin tak dipercaya publik.

"Kalau dia (Partai Demokrat) mengadakan konvensi, tapi sudah terarah pada orang tertentu, tidak akan menolong. Malah, Demokrat akan semakin dipersoalkan orang. Menurut saya, konvensi ini enggak berani main-main. Masyarakat sekarang sudah pintar," kata Mahfud di Sekretariat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di Jakarta Selatan, Minggu (7/7/2013).

Sempat muncul banyak spekulasi, Demokrat sebenarnya sudah menentukan dan mendukung penuh seseorang menjadi capres melalui konvensi. Salah satunya mantan Kepala Staf Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo. Setelah pensiun, Pramono bergabung dengan Demokrat dan langsung menempati posisi sebagai anggota Dewan Pembina.

Namun, Mahfud tak melihat Pramono sebagai calon yang dijagokan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu dikarenakan Pramono juga merupakan adik kandung Ibu negara Ani Yudhoyono.

"Saya tidak melihat Pak Pramono yang betul-betul dijagokan SBY. Kalau cuma itu, tidak usah konvensi, tinggal ditentukan saja. Menurut saya juga tidak apa-apa Pramono atau siapa pun ikut konvensi," kata Mahfud.

Mengenai wacana keikutsertaannya dalam konvensi itu, Mahfud masih menungggu aturan dan mekanisme mengikuti konvensi capres Demokrat. Mahfud akan mempelajari aturan tersebut terlebih dahulu, untuk kemudian memutuskan untuk ikut konvensi atau tidak.

Menurut Mahfud, aturan maupun mekanisme konvensi nantinya akan menunjukkan apakah konvensi sengaja diadakan untuk memenangkan calon tertentu. "Orang akan lihat dari aturan itu apa diarahkan untuk memenangkan orang tertentu atau diarahkan pada obyektivitas. Itu akan diketahui dari aturan dan mekanismenya," ujarnya.

Konvensi merupakan strategi Partai Demokrat untuk menjaring capres di 2014. Sederet nama telah mengemuka dan dikaitkan dengan konvensi tersebut, seperti Ketua DPR RI sekaligus Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie serta Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.

Pendaftaran peserta konvensi calon presiden akan dimulai pada Agustus 2013. Konvensi ini digelar semi-terbuka dan hanya figur potensial yang diperbolehkan masuk di dalamnya.

Partai Demokrat akan menetapkan kriteria tertentu untuk menjaring setidaknya 15 calon. Setelah itu, akan ada tahapan kampanye ke daerah-daerah yang dilanjutkan dengan survei, sebelum akhirnya calon-calon tersebut resmi diusung menjadi capres dari Partai Demokrat.

Pada Minggu (7/7/2013) malam nanti, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan menggelar konferensi pers tentang konvensi. Rencananya acara tersebut digelar di Nusantara Ballroom Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com