Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Senang Pramono Edhie Ditaksir Golkar

Kompas.com - 05/07/2013, 11:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menyambut baik ketertarikan Partai Golkar untuk meminang Pramono Edhie Wibowo menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie. Ketertarikan dari Golkar dianggap sebagai bukti kader Demokrat unggul di mata publik.

Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, menyampaikan bahwa ia sangat menghormati pernyataan Golkar yang terang-terangan tertarik meminang Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie. Akan tetapi, semua keputusan ia kembalikan kepada Pramono karena partainya memiliki cara sendiri untuk menghadapi pemilihan presiden, yakni melalui jalur konvensi.

"Kalau (Golkar) berminat harus dihormati, kita sih senang-senang saja," kata Sutan saat dihubungi pada Jumat (5/7/2013).

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat lainnya, Herman Khaeron, juga menilai minat yang diungkapkan Partai Golkar merupakan kabar baik untuk semua. Ia mengklaim hal ini menjadi bukti bahwa partainya memiliki kader-kader yang dapat diperhitungkan.

"Ini kabar baik, bukan cuma untuk internal Demokrat, tapi untuk publik dan partai lain," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin mengakui pihaknya tertarik meminang Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo untuk diduetkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Namun begitu, semua masih dalam tahap penjajakan sebelum minat koalisi itu benar-benar diajukan.

Nurul menjelaskan, ketertarikan Golkar kepada Pramono Edhie sempat juga dinyatakan pada tahun lalu. Selain Pramono, Golkar juga tertarik untuk mempelajari dua tokoh lain yang dianggap potensial mendampingi Ical, yakni Meneg BUMN Dahlan Iskan, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Anggota Komisi I DPR RI ini menuturkan, alasan mempelajari ketiga tokoh tersebut adalah karena ketiganya berasal dari etnis dengan populasi terbanyak. Khusus untuk Pramono, alasannya adalah karena memiliki latar belakang militer sehingga dianggap sangat cocok mendampingi Ical.

Ketertarikan Golkar berkoalisi dengan Demokrat, kata Nurul, semakin menguat setelah Pramono Edhie memutuskan untuk bergabung dengan partai berlambang bintang Mercy tersebut. Golkar baru akan menentukan pilihan koalisi calon presiden setelah hasil pemilihan legislatif diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

    Nasional
    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

    Nasional
    Kualitas Menteri Syahrul...

    Kualitas Menteri Syahrul...

    Nasional
    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

    Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

    Nasional
    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com