Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suparman Marzuki dan Abbas Said Jadi Ketua dan Wakil Ketua KY

Kompas.com - 01/07/2013, 13:16 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPA.com — Komisi Yudisial melakukan perputaran pimpinan. Jabatan Ketua dan Wakil Ketua KY yang sebelumnya dijabat Eman Suparman dan Imam Anshori Saleh, kini dijabat oleh Suparman Marzuki dan Abbas Said. Kedua pimpinan KY terpilih ini akan menjabat selama 2,5 tahun untuk perode Juli 2013-Desember 2015. Pelantikan Suparman dan Abbas Said berlangsung di Gedung KY, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2013).

Dalam sambutannya, Ketua KY Suparman Marzuki menyatakan, KY memiliki tantangan besar untuk menjawab ekspektasi masyarakat. Ekspektasi yang diharapkan masyarakat yakni agar KY dapat mengawasi lembaga pengadilan dalam penyelenggaraan sistem peradilan yang baik.

"Ekspektasi itu sesuatu yang positif. Tantangan itu kami sadar betul akan semakin berat. KY sangat optimistis bisa melakukan hal positif 2,5 tahun ke depan," kata Suparman di KY, Kramat, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2013).

Suparman mengungkapkan, saat ini KY telah menjalin kerja sama dengan semua lembaga dan mitra KY, di antaranya Badan Narkotika Nasional, Kejaksaan Agung, dan Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Bahkan, kerja sama juga dengan perguruan tinggi, LSM, media, dan seluruh stakeholder KY. Tugas KY ke depan untuk menjaga transmisi agar energi potensial itu bisa jadi energi aktual," katanya.

Sementara itu, mantan Ketua KY Eman Suparman mengatakan, ketua baru KY memiliki tanggung jawab yang berat.

"Meneruskan komitmen kami memenuhi kualitas pengelolaan keuangan dan mempertahankan WTP (wajar tanpa pengecualian)," katanya.

Suparman Marzuki dan Abbas Said terpilih dalam Rapat Pleno Terbuka Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua KY. Suparman Marzuki mengantongi empat suara, disusul dengan Taufiqurrohman yang memperoleh dua suara dan Imam Anshori Saleh yang hanya mendapat satu suara. Sedangkan untuk posisi wakil ketua, Abbas Said mengantongi empat suara, diikuti oleh Taufiqurrohman yang memperoleh dua suara dan Imam Anshori Saleh satu suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com