Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Moeldoko Tak Alergi Berita

Kompas.com - 04/06/2013, 18:51 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — "Saya tidak alergi dengan pemberitaan meski kurang enak." Begitulah pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (TNI) Moeldoko saat acara silaturahim jajaran TNI AD dengan pimpinan redaksi media massa di Mabes TNI AD di Jakarta, Selasa (4/6/2013).

Silaturahim ini kali pertama setelah Moeldoko resmi menggantikan Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo. Kebetulan, silaturahim itu di tengah sorotan media massa terhadap rentetan penyimpangan para prajurit TNI AD.

Sebelumnya, sekelompok prajurit TNI AD membakar Polres Ogan Komering Ulu di Sumatera Selatan. Tak lama setelah itu, para prajurit TNI AD diduga membunuh empat tahanan di Lapas Cebongan di DI Yogyakarta dan menganiaya staf PDI-P di Kantor DPP PDI-P, di Jakarta. Baru-baru ini, enam anggota TNI AD dari Batalyon Infateri 400 /Raider Kodam IV Diponegoro diduga membunuh seorang warga sipil di Semarang, Jawa Tengah.

Moeldoko menganggap pemberitaan yang menyoroti berbagai penyimpangan anggota TNI bisa menjadi bahan koreksi internal. Ia mengakui masih ada masalah dalam proses reformasi di TNI AD, khususnya dalam bidang kultur. Hal itu terlihat dari masih adanya prajurit arogan.

Hanya saja, ke depan ia berharap pemberitaan bisa proporsional agar prajurit tidak skeptis.

"Kalau selalu dalam posisi tidak enak (prajurit) akan skeptis. Padahal, kita harus terus membangun sikap optimistis," kata Moeldoko.

Ketua Forum Pemimpin Redaksi Wahyu Muryadi menggarisbawahi sikap Moeldoko yang tidak alergi terhadap kritik. Janji itu, menurut dia, sangat penting bagi media massa.

Wahyu menambahkan, media massa hanya membutuhkan informasi. Apa yang disampaikan pejabat TNI, kata dia, bukan untuk kepentingan orang-orang di media, melainkan untuk publik.

"Kita harus membuka diri," ucapnya.

Di tempat yang sama, Pangdam IV Diponegoro Mayjen Sunindyo enggan berkomentar banyak terkait pembunuhan Rido Hehanusa (33) di Semarang yang diduga dilakukan oleh enam orang anggota TNI AD dari Batalyon Infateri 400 /Raider Kodam IV Diponegoro. Sunindyo mengaku belum mendapat informasi perkembangan penyelidikan lantaran seminggu berada di Jakarta.

Daripada memberitakan kasus pembunuhan tersebut, Sunindyo menyarankan media lebih baik memberitakan kegiatan positif jajarannya. Salah satunya, kegiatan bersih-bersih sungai yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com