Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Panitia Lelang Simulator SIM Ungkap Keterlibatan Sejumlah Anggota DPR

Kompas.com - 28/05/2013, 19:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua panitia lelang proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM), Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, menyebut sejumlah nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang menurutnya diberikan dana oleh Kepala Korlantas Polri, Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

Selain mantan Bendahara Umum Partai Demokat Muhammad Nazaruddin, Teddy menyebut nama Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin, Desmond Mahesa, dan Herman Herry.

"Katanya, ketuanya Nazaruddin itu, tapi yang hadir memang bukan Nazaruddin saja, yang hadir pada saat itu di Basarah ada Nazar, Bambang Soesatyo, Aziz Syamsuddin, Desmod, Pak Herman, dengan... itu saja," ungkap Teddy dalam persidangan kasus dugaan korupsi simulator SIM dengan terdakwa Djoko Susilo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (28/5/2013).

Menurut Teddy, dia diperintahkan Djoko untuk mengantarkan uang ke anggota DPR. Perintah ini, kata Teddy, sesuai dengan arahan Muhammad Nazaruddin yang menawarkan anggaran Rp 600 miliar untuk kepolisian. "Ted, kamu antarkan ke sana, saya ditemanin ajudan dia Wasis itu, gunakan mobilnya Wasis, karena pertama kali bertemu di Basarah," tutur Teddy menirukan perintah Djoko kepadanya.

Teddy pun mengantarkan uang senilai Rp 4 miliar yang dibungkus dalam empat kardus tersebut. Menurutnya, uang diterima di Plaza Senayan oleh sopir dan ajudan Azis serta Bambang. "Yang di Plaza Senayan diterima oleh, jadi sopir dan ajudan yang ngambil di lantai berikutnya. Jadi, di bawah saya bertemu dengan Aziz dan Bambang, memerintahkan sopir dan ajudannya untuk naik ke situ," tutur Teddy.

Sebelum penyerahan uang, Teddy sudah berkomunikasi dengan anggota DPR itu melalui BlackBerry Messenger (BBM). "Sudah BBM dulu, Pak. Jadi, tadinya kita bertemu di restoran dekat bioskop, tapi karena penuh, kita pindah ke bawah itu, Pak, dekat parkiran, ada kafe, bapak-bapak itu sudah ada di situ," katanya.

Kepada majelis hakim, Teddy mengaku tidak tahu tujuan pemberian uang itu. Saat dicecar anggota majelis hakim mengenai sumber dana tersebut, Teddy menduga uang untuk anggota DPR itu merupakan uang pribadi Djoko. "Kalau uang lantas kan di APBN, enggak ada yang untuk dibagi-bagi ke DPR, jadi ya uang pribadi mungkin, Pak," ucapnya.

Adapun Aziz, Bambang, dan Herman pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus simulator SIM. Sebelum pemeriksaan mereka, Nazaruddin mengatakan kepada wartawan kalau Aziz, Bambang, dan Herman menerima uang dari proyek simulator SIM. Namun, tudingan itu dibantah Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

    Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

    Nasional
    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

    26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

    Nasional
    Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

    Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

    Nasional
    Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

    Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

    Nasional
    PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

    PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

    Nasional
    Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

    Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

    Nasional
    PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

    PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

    Nasional
    PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

    PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

    Nasional
    Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

    Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

    Nasional
    Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

    Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

    Nasional
    Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

    Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

    Nasional
    Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

    Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

    Nasional
    Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

    Kemendikbud Akan Turun Periksa Kenaikan UKT, Komisi X DPR: Semoga Bisa Jawab Kegelisahan Mahasiswa

    Nasional
    TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

    TII Serahkan Petisi Pansel KPK, Presiden Jokowi Didesak Pilih Sosok Berintegritas

    Nasional
    Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

    Dilaporkan Nurul Ghufron ke Polisi, Ketua Dewas KPK: Ini Tidak Mengenakkan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com