Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Calon Kapolri, Kepala BNN Malu-malu

Kompas.com - 07/05/2013, 12:46 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Anang Iskandar enggan berkomentar lebih jauh mengenai rencana pencalonan dirinya sebagai Kepala Kepolisian RI, menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Saat ditanya, Anang sempat terdiam dan hanya melempar senyum. Setelah itu, dia hanya menjawab singkat.

"Itu di luar jangkauan saya," kata Anang seusai menghadiri acara BNN di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2013).

Jenderal bintang tiga itu dinilai memiliki peluang menggantikan Timur. Dia masih memiliki masa tugas lebih dari dua tahun atau sesuai dengan ketentuan menjadi calon Kapolri. Pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 18 Mei 1958, ini masih jauh dari usia pensiun di kepolisian, yakni 58 tahun. Apakah telah ada komunikasi dengan Dewan Kebijakan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri? 

"Sekali lagi, Itu di luar saya, saya itu Kepala BNN," katanya.

Anang juga mengaku belum menerima undangan dari Komisi Kepolisian Nasional yang berencana bertatap muka dengan para calon Kapolri. Anang termasuk salah satu anggota kepolisian yang kariernya menanjak dengan cepat. Ia meninggalkan jabatan Kapolda Jambi dan menduduki posisi Kepala Divisi Humas Polri. Saat menjadi Kadiv Humas Polri, kasus dugaan korupsi di Korps Lalu Lintas Polri mencuat. Hanya beberapa bulan menjabat, Anang akhirnya menempati posisi Gubernur Akpol, menggantikan Irjen Djoko Susilo yang terseret kasus dugaan korupsi Korlantas.

Belum setahun menjabat Gubernur Akpol, Anang diangkat menjadi Kepala BNN. Dia menggantikan Komjen Gories Mere yang memasuki masa pensiun.

Untuk diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan akan mengganti Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo pada Agustus atau September 2013. Rencana pergantian Kapolri itu lebih cepat dari masa pensiun Timur, yakni Januari 2014 mendatang. Namun, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, hal itu tidak terkait kinerja Timur, tetapi untuk persiapan matang pada Pemilu 2014.

Mereka yang berpotensi menjadi calon Kapolri yakni masih memiliki masa tugas lebih dari dua tahun dan pernah menjabat sebagai kepala kepolisian daerah. Saat ini ada sejumlah jenderal bintang tiga atau pangkat komjen yang jauh dari masa pensiun atau memasuki usia 58 tahun. Sejumlah nama dianggap berpeluang, antara lain Kabareskrim Polri Komjen Sutarman, Kalemdikpol Komjen Budi Gunawan, dan Kepala BNN Komjen Anang Iskandar.

Sementara itu, jenderal bintang dua yang namanya sempat disebut menjadi calon Kapolri yakni Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno yang saat ini menjabat Kepala Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com