Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irman Anggap Aspirasi Jadi Capres dan Pencalonan DPD Berbeda

Kompas.com - 04/05/2013, 22:59 WIB
Ingki Rinaldi

Penulis

PADANG, KOMPAS.com- Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman menganggap aspirasi sejumlah anggota DPD Papua dan Papua Barat yang mengusulkan agar dirinya menjadi calon presiden pada 2014 dan keputusannya yang telah mendaftar lagi sebagai bakal calon legislatif DPD asal Sumbar pada Pemilu 2014 adalah dua hal berbeda.

Demikian disampaikan Irman usai menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional Pengusulan MRH Sutan Mohammad Rasjid sebagai pahlawan nasional, Sabtu (4/5/2013), di Kota Padang, Sumatera Barat.

Irman mengatakan, tidak ada larangan untuk mendaftar dan mengikuti pencalonan sebagai anggota DPD dan pada saat bersamaan menunggu aspirasi masyarakat untuk mencalonkan dirinya sebagai calon presiden. "Jadi DPD jalan, jadi calon presiden juga," katanya.

Ia menegaskan, usulan sebagai calon presiden itu sebelumnya datang secara spontan dari sebagian masyarakat Papua Barat. "Tapi kan ada mekanismenya dan mesti diputuskan lewat mekanisme partai politik," sebut Irman.

Mekanisme partai politik yang dimaksud Irman ialah dengan kemungkinan mengikuti konvensi yang akan digelar Partai Demokrat. "Pada suatu kesempatan, Bapak Presiden (SBY) menawarkan pada saya untuk ikut konvensi, tapi kan itu baru pernyataan awal. Tetapi Partai Demokrat belum membuat mekanismenya, tentu kita tunggu dulu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com