Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foke-Nachrowi Ramli "Nyaleg" DPR dari Demokrat

Kompas.com - 16/04/2013, 10:23 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Fauzi Bowo alias Foke dan Nachrowi Ramli (Nara) yang pernah berpasangan sebagai calon gubernur petahana dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2012 akan maju sebagai calon anggota DPR untuk daerah pemilihan DKI Jakarta dari Partai Demokrat. Hal ini diungkapkan Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana saat dihubungi pada Selasa (16/4/2013).

"Ya, memang benar. Positif namanya itu," kata Sutan.

Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan, kehadiran dua tokoh Betawi itu sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrat sudah dipastikan akan menambah kekuatan partainya. Sutan pun yakin kedua tokoh itu bisa mendapatkan kursi di DPR.

"Kalau banyak dapat kursi di DPR artinya kita punya harapan untuk nyapres sendiri seperti tahun 2009 yang lalu," ucap Sutan.

Sebelumnya, nama Foke dan Nara memang sempat disebut akan masuk ke panggung politik setelah tak lagi duduk menjadi birokrat Ibu Kota. Di Partai Demokrat, Foke merupakan anggota Dewan Pembina, sementara Nachrowi adalah Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta. Namun, kabar pencalonan kedua tokoh ini selalu dibantah oleh Ketua Satgas Penjaringan Caleg DPR Suaidi Marasabessy.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, nama Foke sudah diamati para pesaingnya karena diduga akan menjadi lawan berat. Foke diperkirakan akan maju dari dapil DKI II yang mencakup Jakarta Pusat dan luar negeri serta Jakarta Selatan.

Adapun daerah pemilihan Nachrowi Ramli belum diketahui pasti. Meski demikian, Sekretaris DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani mengatakan siap mendukung Nara menjadi caleg DPR. Ia pun yakin di mana pun ditempatkan, Nara akan tetap mendulang suara bagi partainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com