Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Korupsi, Emir Moeis, Tak "Nyaleg" Lagi

Kompas.com - 10/04/2013, 23:46 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat dan politisi PDI Perjuangan, Emir Moeis, tidak akan mencalonkan diri lagi menjadi anggota legislatif pada Pemilu 2014 mendatang. Tersangka dugaan korupsi proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tarahan ini menyatakan tak ingin lagi maju sebagai caleg atas keinginan sendiri.

"Beliau tidak maju lagi, atas kesadarannya sendiri, tidak mau menjadi caleg," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo di Jakarta, Rabu (10/4/2013).

Saat ditanyakan lebih lanjut apakah urungnya Emir mencalonkan diri karena kasus hukumnya, Tjahjo tak menjawab. Ia hanya memastikan bahwa Emir memang memiliki hak untuk mencalonkan lagi, tetapi Emir akhirnya tidak menggunakan haknya itu.

Dalam kasus dugaan korupsi proyek PLTU Tarahan yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Emir diduga menerima suap sekitar 300.000 dollar AS dari PT Alstom Indonesia. Proyek PLTU Tarahan itu dimenangkan perusahaan asing tersebut.

Informasi dari KPK menyebutkan, uang 300.000 dollar AS itu diterima Emir secara bertahap dalam kurun 2004-2005. Aliran dana ke Emir ini salah satunya terlacak dari laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Sejauh ini, KPK belum memeriksa, apalagi menahan Emir setelah menetapkan politikus PDI Perjuangan itu sebagai tersangka pada 20 Juli 2012. KPK baru memeriksa saksi untuk Emir yang berada di luar negeri.

Daftar caleg belum rampung

Lebih lanjut, Tjahjo menjelaskan bahwa hingga kini PDI Perjuangan baru merampungkan 90 persen berkas pencalonan bakal caleg seluruh Indonesia. Total sejauh ini ada 22.000 caleg yang mendaftar ke partai berlambang banteng tersebut.

Dari jumlah tersebut, Tjahjo mengatakan, kuota perempuan sudah terpenuhi semuanya. Mereka maju sebagai caleg melalui saluran seperti kader partai dari mantan-mantan kepala daerah yang sudah selesai tugas, caleg tahun 2009 selektif yang mendapat suara baik, dan caleg eksternal yang mendaftarkan diri ke partai.

"Karena banyaknya yang daftar, jadi tidak semua bisa tertampung sebagai caleg. Kira-kira kami akan serahkan DCS ini ke KPU pada tanggal 20-an," ujar Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com