Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Masih Periksa Hakim Setyabudi

Kompas.com - 23/03/2013, 10:58 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi, Sabtu (23/3/2013) pagi, masih memeriksa Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung Setyabudi Tejocahyono beserta tiga orang lainnya yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan di Bandung pada Jumat (22/3/2013) siang.

"Masih diperiksa," kata Juru Bicara KPK Johan Budi melalui pesan singkat, Sabtu.

Kemungkinan status hukum keempat orang tertangkap tangan ini akan diumumkan KPK sekitar pukul 13.00 WIB hingga Rp 17.00 WIB nanti. Setelah pemeriksaan, KPK akan menentukan apakah empat orang ini akan ditetapkan sebagai tersangka atau tidak.

Selain hakim Setyabudi, tiga orang yang ditangkap KPK adalah pria bernama Asep yang diduga sebagai perantara penyerahan uang, serta Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung Herry Nurhayat serta Bendahara Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung Pupung.

Keempat orang itu ditangkap secara terpisah oleh tim penyidik yang berbeda. Setyabudi ditangkap bersama Asep di ruangan sang hakim di PN Bandung, Jalan RE Martadinata, Bandung. Bersamaan dengan itu, KPK menyita uang Rp 150 juta yang dibungkus kertas koran dan diletakkan di meja hakim Setyabudi. KPK juga menyita uang Rp 100 juta dari mobil yang dikendarai Asep dan diparkir di luar lingkungan PN Bandung.

Tak lama kemudian, tim penyidik KPK yang lain bergerak ke kantor Pemkot Bandung untuk meringkus Herry dan Pupung di ruangan kerjanya masing-masing. KPK menduga keempat orang ini terlibat tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan pengurusan perkara korupsi bantuan sosial di Pemkot Bandung.

Johan kemarin mengatakan, KPK masih melakukan pengembangan mengenai kemungkinan adanya pihak-pihak lain yang terlibat. Adapun keempat orang yang tertangkap tangan ini diperiksa KPK sejak semalam. Setyabudi dan Asep tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 17.56 WIB dan pukul 17.50 WIB. Sementara Herry dan Pupung sekitar satu jam setelahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

    Nasional
    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

    Nasional
    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

    Nasional
    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

    Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

    Nasional
    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

    Nasional
    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

    Nasional
    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

    Nasional
    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

    Nasional
    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

    Nasional
    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

    Nasional
    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

    Nasional
    Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

    Nasional
    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

    Nasional
    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com