Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi X DPR Batalkan Kunker ke India

Kompas.com - 14/03/2013, 00:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat membatalkan studi banding ke India terkait penyusunan RUU Sistem Perbukuan Nasional. Keputusan ini menyusul pembatalan keberangkatan oleh banyak anggota komisi tersebut.

"Ke India kelihatannya akan ditinjau ulang karena banyak pimpinan yang mencabut (izin) anggotanya untuk berangkat. Jadi, ke India rasanya tidak dilakukan," ujar Ketua Komisi X Agus Hermanto di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2013). Ia menyebutkan dua fraksi yang sudah memutuskan anggotanya tidak berangkat adalah Partai Demokrat dan Partai Gerindra.

"Jadi, untuk sementara, kami masih akan bahas lagi bagaimana kelanjutan pembahasan RUU Perbukuan," ucap Agus. Sebelumnya, Komisi X merencanakan studi banding ke tiga negara. Tujuan studi banding tersebut adalah ke India terkait RUU Sistem Perbukuan Nasional serta ke Turki dan Yunani terkait RUU Kebudayaan.

Untuk tim studi banding ke Yunani dan Turki, ujar Agus, akan tetap berangkat pada 17 Maret 2013 dan awal April 2013. "Kunjungan itu legal dan penting karena memang kunker diperlukan sebagai masukan dan hal pokok tentang UU Kebudayaan," kata dia. Menurut Agus, kunjungan tersebut diperlukan untuk melihat efektif atau tidaknya implementasi UU.

Agus menyadari banyak suara miring terhadap rencana studi banding ke luar negeri. Namun, Agus memastikan bahwa timnya akan terus memberikan informasi dari hasil kunjungan yang didapatnya. Dia menyebutkan ada alokasi Rp 1,5 miliar untuk membiaya studi banding ini. "Tapi, pada kenyataannya nanti, tidak semuanya habis karena kan banyak juga yang akhirnya tidak ikut," ucap politisi dari Partai Demokrat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com