JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian saat ini tengah membidik sedikitnya lima terduga teroris Poso, Sulawesi Tengah yang terlibat penembakan polisi Poso. Pada kelimanya kini masih dalam pengejaran oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
"Sekitar 5 masih diburu yang terkait penembakan kemarin, termasuk Santoso," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2013).
Boy mengatakan, pihaknya belum dapat mengungkap inisial kelimanya. Namun salah satunya adalah Santoso teroris yang selama ini menjadi buronan paling dicari oleh pihak kepolisian. Santoso diduga terlibat aksi teror di Poso dan pimpinan pelatihan teror. Boy menjelaskan, kelima orang tersebut tidak semua penduduk asli Poso. Jumlah terduga teroris yang masih dicari tersebut pun masih bisa bertambah.
"Dari lima ini bisa berkembang," ujarnya.
Seperti diketahui, sepanjang tahun 2012, enam polisi tewas di Poso akibat serangan teror. Pertama dua polisi ditemukan tewas di Dusun Tamanjeka yang terletak di dekat pelatihan teror Oktober lalu. Kemudian penembakan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah yang tengah melakukan patroli di kawasan Tambarana, Kalora, Poso, Kamis (20/12/2012).
Empat polisi tewas dan satu lainnya sempat dirawat intensif di rumah sakit. Aksi teror di Poso juga terjadi pada Hari Raya Natal Selasa (25/12/2012). Bom rakitan ditemukan di Pos Terpadu Polisi yang terletak di Pasar Sentral Poso, pukul 06.15 WITA. Bom tersebut ternyata bom waktu yang telah diatur meledak pada pukul 08.00. Beruntung Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana mengagalkan peledakan bom tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.