Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Ajak Warga Poso Kerjasama Tangani Terorisme

Kompas.com - 03/01/2013, 21:40 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Kapolri Jenderal Timur Pradopo bertandang ke Poso, Sulawesi Tengah untuk melihat langsung situasi keamanan di daerah yang beberapa kali terjadi aksi teror tersebut. Dalam kunjungannya, Kapolri melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat, tokoh agama setempat, dan pimpinan daerah di Poso.

 “Pertemuan itu intinya bagaimana meningkatkan suatu pemahaman pada masyarakat luas dan unsur pimpinan daerah di sana betapa pentingnya kerjasama secara terpadu diantara aparatur yang ada, juga kerjasama antara aparat dan masyarakat,” terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/1/2013).

Kapolri bersama Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengunjungi Poso sejak Rabu (2/1/2013) hingga hari ini. Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman juga terjun langsung ke wilayah tewasnya 6 polisi Poso itu. Tak hanya Poso, mereka juga betolak ke Palu.

Penanganan kasus teroris di Poso dinilai tak cukup hanya dengan penegakkan hukum. Masyarakat dan instansi terkait diminta kerjasamanya dengan aparat untuk mencegah hingga memberantas aksi teroris di Poso. Menurut Boy, banyak pihak luar yang bukan berasal Poso kemudian sengaja masuk ke Poso untuk mengganggu situasi keamanan Poso.

“Keterpaduan sesama aparat yang ada, juga dengan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan daya cegah dan daya tangkal masyarakat terhadap pengaruh negatif atau adanya  keingingan  dari pihak eksternal atau masyarakat luar yang datang ke Poso,” ujar Boy.

Kepolisian pun melakukan operasi terpadu yang melibatkan instansi terkait serta masyarakat. Boy mengatakan, pertemuan itu diharapkan dapat mencegah provokasi di masyarakat dan meminimalisir aksi teror di Poso.

Seperti diketahui, sepanjang tahun 2012, enam polisi tewas di Poso akibat serangan teror. Pertama dua Polisi ditemukan tewas di Dusun Tamanjeka yang terletak di dekat pelatihan teror Oktober lalu. Kemudian penembakan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah yang tengah melakukan patroli di kawasan Tambarana, Kalora, Poso, Kamis (20/12/2012). Empat polisi tewas dan satu lainnya sempat dirawat intensif di rumah sakit.

Aksi teror di Poso juga terjadi pada hari Perayaan Natal Selasa (25/12/2012). Bom rakitan ditemukan di Pos Terpadu Polisi yang terletak di Pasar Sentral Poso, pukul 06.15 WITA. Bom tersebut ternyata bom waktu yang telah diatur meledak pada pukul 08.00. Beruntung Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana mengagalkan peledakan bom tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Nasional
    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    Nasional
    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com