Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tidak Pernah Tidur

Kompas.com - 27/12/2012, 08:42 WIB
Christoporus Wahyu Haryo P

Penulis

KOMPAS.com - Suasana di lingkungan Istana Negara, Rabu (26/12) malam, masih saja ramai oleh wartawan dan sebagian staf Istana Kepresidenan. Saat waktu mendekati pukul 20.00, Wakil Presiden Boediono dan para menteri pun berdatangan ke Istana Negara. Mereka menghadiri sidang kabinet paripurna yang dipimpin langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tepat pukul 20.00.

Sidang kabinet kali ini mengagendakan pembahasan implementasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012. Dalam pembahasan, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo diminta menyampaikan laporan dan presentasi implementasi APBN 2012 tersebut.

Libur akhir tahun

Saat membuka sidang, Presiden menyinggung soal liburan di akhir tahun, serta menekankan perlunya pemerintah terus bekerja. ”Bagi sebagian kalangan di negeri kita, barangkali akhir Desember ini dilihat sebagai libur besar karena ada dua kali empat hari libur bersama yang baru saja kita lalui. Mulai dari tanggal 22, 23, 24, dan 25 Desember 2012. Kemudian insya Allah akan ada libur bersama lagi mulai tanggal 29, 30, 31 Desember 2012, dan 1 Januari 2013. Tiga hari ini banyak yang mengambil cuti sehingga 11 hari mereka bisa berlibur,” kata Presiden.

”Tentu bagi kita, tiga hari ini (Rabu-Jumat, 26-28/12) justru kita gunakan sebaik-baiknya. Falsafah kita, state never sleeps, negara, pemerintah, kita harus terus bekerja sebagaimana banyak petugas yang bekerja di rumah sakit, di jalan-jalan mengatur lalu lintas, di tempat-tempat pelayanan publik, dan sebagainya. Kita juga bertugas untuk negara kita,” ujar Presiden.

Selanjutnya sidang dimulai, dan seperti biasa wartawan serta staf yang lain meninggalkan tempat sidang. Hanya Presiden, Wapres, menteri, dan staf khusus Presiden yang bertahan di dalam ruangan untuk mengikuti sidang yang diperkirakan berlangsung selama dua jam.

Agenda kerja Presiden pada Rabu itu hanya dua. Pertama, menerima Ketua MPR Taufiq Kiemas pada pukul 14.00, serta sidang kabinet pada malam harinya. Dalam pertemuan dengan Taufiq Kiemas, Presiden hanya beramah-tamah dan menerima buku biografi Taufiq Kiemas.

Mendengar kritik

Agenda kerja Presiden hari Kamis (27/12) terjadwal memimpin sidang kabinet paripurna. Sidang sedianya dimulai pukul 14.00 dengan agenda mendengarkan paparan dan rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Presiden. Selain itu, disampaikan pula laporan dan evaluasi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan.

”Saya harap besok bisa dengarkan dengan saksama. Kalau ada kritik, rekomendasi, dan pengamatan yang harus kita dengar, mari kita dengar,” kata Presiden sebelum menutup kata pembuka pada sidang kabinet, Rabu malam. (why)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

    Nasional
    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

    Nasional
    Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

    Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

    Nasional
    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

    Nasional
    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

    Nasional
    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

    Nasional
    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

    Nasional
    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

    Nasional
    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

    BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

    Nasional
    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

    Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

    Nasional
    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

    Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

    Nasional
    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

    Nasional
    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    “Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

    Nasional
    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

    Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

    Nasional
    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com