Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imparsial: Jelang 2014, RUU Kamnas Rawan Dipolitisasi

Kompas.com - 15/11/2012, 02:55 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Program Imparsial Al Araf mengatakan, pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional rawan dipolitisasi menjelang kontestasi politik 2014. Menurutnya, fraksi-fraksi di DPR akan membawa kepentingan masing-masing dalam pembahasan RUU tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya RUU Kamnas dibahas setelah tahun 2014 atau setelah pelaksanaan pemilihan umum.

"RUU Kamnas paling pas dibahas setelah Pemilu 2014 supaya ada hasil obyektif dalam membahas RUU itu. Kalau dibahas sebelum Pemilu 2014, subyektif," kata Al Araf dalam diskusi "Dilema Keamanan Nasional", di The Indonesian Institute, Rabu (14/11/2012).

Ia berpendapat, RUU Kamnas perlu dirombak total oleh pemerintah sebelum diserahkan ke parlemen. Sebab, RUU Kamnas yang telah diajukan ke DPR menduplikasi pasal dari UU TNI, UU Polri, dan UU Intelijen. Hal itu, menurutnya, membuktikan RUU Kamnas bertentangan dengan UU yang telah ada.

"RUU Kamnas yang saat ini melebar ke mana-mana dan penekanannya lebih pada membangun sistem keamanan baru. Itu sebenarnya sudah ada dan diatur di UU lainnya," kata Al Araf.

Di sisi lain, ia sendiri menilai RUU Kamnas sebenarnya tak diperlukan. RUU itu sejatinya diperlukan pada era 1999-2001 atau sebelum disahkannya UU TNI dan UU Polri. Kala itu, rasionalitas membentuk satu pola keamanan nasional tengah menguat.

Baca juga:
Draf RUU Kamnas Diubah
Lobi-lobi di Balik RUU Kamnas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com