Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setjen DPR Siap Batal Bersolek

Kompas.com - 10/11/2012, 07:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mendapatkan banyak kritik, Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya siap menghentikan proyek renovasi ruang kerja, toilet, dan pagar pembatas yang nilainya mencapai Rp 8,6 miliar. DPR tak akan bersolek memperbaiki ruang kerja dan prasarana lainnya. Setjen DPR pun akan melakukan konsultasi terlebih dulu dengan pimpinan DPR.

"Kami itu Sekretariat Jenderal melaksanakan kebijakan setelah diputuskan Dewan. Sekarang kalau ada perubahan-perubahan dari kebijakan, ya kami harus patuh," ujar Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh, Jumat (9/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Nining menjelaskan, meski proyek-proyek yang dikritik itu sudah memasuki tahap pelelangan, namun bisa saja dibatalkan di tengah jalan. Untuk itu, Setjen DPR harus terlebih dulu berkonsultasi dengan Ketua DPR Marzuki Alie.

"Nanti secara khusus akan bertemu, nanti kami jadwalkan lihat kesibukan beliau," ujar Nining.

Sebelumnya, Setjen DPR merencanakan mengerjakan tiga buah proyek renovasi yang nilai totalnya mencapai Rp 8,6 miliar. Ketiga proyek yang akan dikerjakan Setjen DPR pada bulan November hingga akhir tahun ini terdiri dari perbaikan pagar yang dananya menghabiskan Rp 1 miliar, perbaikan toilet dengan biaya Rp 1,4 miliar, dan perbaikan 192 ruang kerja anggota senilai Rp 6,2 miliar.

Kepala Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR Erry S Achyar sempat menyatakan bahwa proyek-proyek itu dilakukan atas keluhan-keluhan yang selama ini diterima pihaknya dari para anggota Dewan. Namun, nyatanya banyak anggota DPR yang tidak tahu adanya perbaikan renovasi ini. Marzuki Alie pun menilai dari ketiga proyek yang akan dikebut pengerjaannya itu, proyek yang paling tidak mendesak adalah renovasi ruang kerja anggota dewan.

"Tidak perlulah itu direnovasi karena ini kan tinggal 1,5 tahun lagi kami bekerja. Jadi tidak mendesak," ujar Marzuki.

Marzuki Akui Lalai

 

Sebagai Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), Marzuki mengakui dirinya lalai saat menelaah pengajuan permohonan dana yang dilakukan Setjen DPR. Ketiga proyek itu lolos lantaran sudah disetujui oleh BURT untuk masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Ya, memang sudah (disetujui) di BURT. Tapi, kan BURT tidak melihat detil satu per satu," ujar Marzuki.

Baca juga:
Ruhut Ingin Ruang Kerja Mewah seperti Badan Anggaran
Kenapa Lelang Renovasi DPR Dilakukan Akhir Tahun?
Anggaran Miliaran, Seberapa Rusak Ruang Kerja dan Toilet DPR?
Renovasi Ruangan, Anggota DPR "Dijatah" Rp 50 Juta

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
DPR "Sibuk" Renovasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

    Nasional
    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

    Nasional
    'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    "Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

    Nasional
    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

    Nasional
    Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

    Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

    Nasional
    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

    Nasional
    Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

    Nasional
    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

    PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

    Nasional
    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

    Nasional
    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

    Nasional
    Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

    Nasional
    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

    Nasional
    Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com