Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yance Tersangkut Kasus PLTU, Golkar Tak Khawatir

Kompas.com - 02/11/2012, 21:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar tidak khawatir dengan kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Irianto MS Syafiuddin alias Yance, calon gubernur Jawa Barat yang diusung partai ini. Yance, mantan Bupati Indramayu, ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus penyelewengan dana dalam pembebasan lahan proyek pembangunan PLTU I Indramayu pada tahun 2004.

"Tidak khawatir, kami lihat penduduk Bandung itu rasional. Dari hasil survei yang ada, Kota Bandung paling bagus jadi tidak perlu khawatir," ujar Ketua Bapilu wilayah Jawa I Partai Golkar Ade Komarudin, Jumat (2/11/2012), di Kantor DPP Partai Golkar.

Ade menyadari bahwa tersangkutnya Yance dalam kasus itu bisa jadi menjadi senjata bagi pihak lawan untuk melakukan kampanye hitam. Namun, Ade menjelaskan, pihaknya tidak takut lantaran kampanye hitam pasti akan terjadi pada kandidat-kandidat lainnya.

"Black campaign itu pasti, yang penting kami jangan kaget dan jangan juga marah. Tenang saja," imbuh Ade.

Ade bahkan sesumbar bahwa tingkat keterpilihan Yance bisa melampaui Dede Yusuf yang merupakan calon gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Demokrat.

"Jelas optimistis bisa menang, surveinya paling bagus kok," tambahnya lagi.

Kasus dugaan adanya penyelewengan dana dalam pembebasan lahan untuk pembangunan PLTU I Indramayu pada tahun 2004 ini bermula saat panitia pengadaan tanah Indramayu hendak membebaskan lahan seluas 82 hektar yang rencananya akan dijadikan lokasi pembangunan PLTU di Desa Sumur Adem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.

Namun, dalam praktiknya harga jual tanah digelembungkan. Harga tanah seluas 82 hektar yang semestinya Rp 22.000 per meter persegi tersebut digelembungkan hingga menjadi Rp 42.000 per meter persegi. Akibatnya, negara mengalami kerugian sebesar Rp 42 miliar.

Selain Yance, Daddy Haryadi, mantan Sekretaris P2TUN Kabupaten Indramayu, Mohammad Ichwan selaku mantan Wakil Ketua P2TUN Kabupaten Indramayu, dan mantan Kepala Dinas Pertanahan Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai tersangka kasus ini. Namun, dua pejabat itu divonis bebas.

Sementara kasus Yance masih mangkrak di Kejaksaan Agung. Yance pun mengaku tak gentar jika sewaktu-waktu Kejagung kembali membuka kasusnya.

"Tidak apa-apa, justru itu yang saya tunggu-tunggu. Sekarang ini status saya tidak jelas, jadi tersangka tapi nggak tahu kapan disidang, diperiksa hanya sekali juga. Saya juga perlu kepastian kasus ini. Saya tidak takut karena saya bukan koruptor," tukas Yance yang dijumpai di sela-sela Rampinas ke-4 Partai Golkar di Hotel Borobudur, Jakarta beberapa waktu lalu.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Jelang Pilgub Jabar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindaklanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

    BNPT: Indonesia Berkomitmen Tindaklanjuti Resolusi Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

    Nasional
    PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

    PKS Akui Komunikasi dengan Anies dan Sudirman Said untuk Pilkada DKI

    Nasional
    Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

    Bantah Diam-diam Revisi UU MK, Wakil Ketua DPR Ungkit Menko Polhukam Saat Itu Minta Tak Disahkan sampai Pemilu

    Nasional
    PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

    PKS Komunikasi Intens dengan PKB Cari Tandingan Khofifah-Emil Dardak

    Nasional
    Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

    Gerindra Dukung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim dan Ahmad Dhani di Surabaya

    Nasional
    Pertahanan Udara WWF ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

    Pertahanan Udara WWF ke-10, TNI Kerahkan Jet Tempur hingga Helikopter Medis

    Nasional
    Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

    Kementan Keluarkan Rp 317 Juta untuk Keperluan Pribadi SYL, termasuk Umrah, Bayar Kiai dan “Service Mercy”

    Nasional
    Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

    Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

    Nasional
    Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

    Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

    Nasional
    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

    Nasional
    Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

    Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

    Nasional
    Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

    Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

    Nasional
    Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

    Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

    Nasional
    Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

    Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

    Nasional
    Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

    Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com