JAKARTA, KOMPAS.com - Dede Oetomo, aktivis gay, hanya mengantongi satu suara dalam pemilihan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Senin (22/10/2012), oleh Komisi III DPR. Mekanisme pemilihan melalui voting. Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra mengakui, minimnya suara yang diberikan anggota Dewan kepada Dede karena khawatir akan menciptakan kontroversi baru.
"Tidak terpilihnya Dede Oetomo memang tidak terlepas dari keterwakilan dia dalam kelompoknya. Fraksi-fraksi mempertimbangan hal itu juga," kata Indra, Senin (22 /10/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan.
Dede merupakan salah satu pendiri komunitas GAYa Nusantara. Ia dikenal sebagai aktivis LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) yang memperjuangkan hak kelompok minoritas. Indra mengakui, ketika nama Dede muncul sebagai salah satu calon Komisioner Komnas HAM, partainya banyak mendapatkan penolakan.
"PKS di Jawa Timur, daerah asal Dede sudah menyampaikan penolakannya, demikian juga yang dari Jabodetabek. Penolakan itu ada. Kami juga harus menampung aspirasi ini," kata Indra.
Secara performa, Indra menilai, Dede tidak terlalu buruk saat menjalani tes uji kelayakan oleh Komisi III beberapa waktu lalu. Namun, Indra menjelaskan, ada kandidat-kandidat lain yang lebih baik dari Dede.
"Kecuali kalau Dede bagus, dan kami pilih yang jelek-jelek, ini bisa jadi soal. Tapi nyatanya, yang lain memang banyak yang bagus," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi III DPR RI bidang hukum akhirnya memilih tiga belas orang Komisioner Komnas HAM, Senin (22/10/2012) siang. Ketigabelas orang itu dipilih melalui mekanisme voting. Ada 55 orang anggota Dewan yang melakukan voting. Setiap anggota berhak memilih 13 orang kandidatnya. Setelah melalui proses penghitungan suara kurang lebih 45 menit, Ketua Komisi III DPR RI Gede Pasek Suardika, yang menjadi pemimpin rapat, mengetok palu sebagai tanda pengesahan hasil hitung suara.
Adapun, ketigabelas Komisioner Komnas HAM yang terpilih adalah sebagai berikut:
1. Sandrayati Moniaga, 48 suara;
2. Maneger Nasution, 45 suara;
3. Natalius Pigai, 43 suara;
4. Otto Nur Abdullah, 42 suara;
5. Ansori Sinungan, 42 suara;
6. Muhammad Nurkhoiron, 38 suara;
7. M. Indadun Rahmat, 38 suara;
8. Siane Indriani, 36 suara;
9. Roichatul Aswidah, 35 suara;
10. Hafid Abbas, 35 suara;
11. Siti Noor Laila, 33 suara;
12. Dianto Bachriadi, 28 suara;
13. Nur Kholis, 28 suara.