JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, Minggu (21/10/2012) sore lalu, tak mau hadir dalam peluncuran buku anggota Komisi III DPR Bidang Hukum Bambang Soesatyo yang berjudul Republik Galau; Presiden Bimbang, Negara Terancam Gagal di Gedung Yayasan LBH Jakarta.
Inilah alasannya. "Pertama karena kode etik KPK yang menyatakan itu bahwa pimpinan dan anggota KPK tak boleh disandingkan atau satu ruangan bersama pengacara yang tengah menangani kasus dugaan korupsi di KPK. Oleh sebab itu, kedua, saya harus menjaga integritas saya agar tidak bertemu pada saat kasusnya ditangani. Ketiga, apa pun alasannya, saya harus tunduk pada kode etik KPK agar saya tetap punya sikap dan tak terpengaruh dalam menangani kasus korupsi apa pun," ujar Abraham kepada Kompas, Senin (22/10/2012) di Jakarta.
Minggu kemarin, Abraham bersama mantan Menteri Sekretaris Negara yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra dan pembicara lain diundang dalam peluncuran buku Bambang Soesatyo.
Abraham yang sehari sebelumnya menyatakan akan hadir saat dikonfirmasi terakhir, Jumat (19/10/2012), oleh Bambang, belakang menolak. Yusril saat ini memang dikenal sebagai pengacara yang menangani beberapa kasus dugaan korupsi di antaranya Wa Ode Nurhayati.
Yusril sendiri menyatakan sebagai pengacara dan demi penegakan hukum pihaknya membela siapa pun klien yang meminta kuasanya. Bambang sendiri menghormati Yusril yang sudah diundang sebelumnya. Yusril dianggap Bambang pengacara yang kritis terhadap berbagai persoalan, termasuk soal pemerintahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.