Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Alasan Abraham Samad Ogah Disandingkan Bersama Yusril Ihza Mahendra

Kompas.com - 22/10/2012, 15:31 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad, Minggu (21/10/2012) sore lalu, tak mau hadir dalam peluncuran buku anggota Komisi III DPR Bidang Hukum Bambang Soesatyo yang berjudul Republik Galau; Presiden Bimbang, Negara Terancam Gagal di Gedung Yayasan LBH Jakarta.

Inilah alasannya. "Pertama karena kode etik KPK yang menyatakan itu bahwa pimpinan dan anggota KPK tak boleh disandingkan atau satu ruangan bersama pengacara yang tengah menangani kasus dugaan korupsi di KPK. Oleh sebab itu, kedua, saya harus menjaga integritas saya agar tidak bertemu pada saat kasusnya ditangani. Ketiga, apa pun alasannya, saya harus tunduk pada kode etik KPK agar saya tetap punya sikap dan tak terpengaruh dalam menangani kasus korupsi apa pun," ujar Abraham kepada Kompas, Senin (22/10/2012) di Jakarta.

Minggu kemarin, Abraham bersama mantan Menteri Sekretaris Negara yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra dan pembicara lain diundang dalam peluncuran buku Bambang Soesatyo.

Abraham yang sehari sebelumnya menyatakan akan hadir saat dikonfirmasi terakhir, Jumat (19/10/2012), oleh Bambang, belakang menolak. Yusril saat ini memang dikenal sebagai pengacara yang menangani beberapa kasus dugaan korupsi di antaranya Wa Ode Nurhayati.

Yusril sendiri menyatakan sebagai pengacara dan demi penegakan hukum pihaknya membela siapa pun klien yang meminta kuasanya. Bambang sendiri menghormati Yusril yang sudah diundang sebelumnya. Yusril dianggap Bambang pengacara yang kritis terhadap berbagai persoalan, termasuk soal pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com