Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Senjata Polisi Tewas di Poso Hilang

Kompas.com - 18/10/2012, 20:11 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua senjata laras pendek jenis revolver milik anggota kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah yang tewas beberapa waktu lalu hilang. Motor korban juga tidak ditemukan di lokasi tewasnya Brigadir Anumerta Andi Safa dan Bripka Anumerta Sudirman itu.

"Memang dua senjatanya hilang, dua senjata anggota kita dan juga sepeda motornya. Sepeda motornya juga tidak ditemukan," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (18/10/2012).

Di lokasi tewasnya Andi dan Sudirman,  tepatnya di kawasan Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Taman Hutan Gunung Potong, Poso, itu hanya ditemukan helm kendaraan bermotor dan selongsong peluru. Boy mengatakan, selongsong peluru tersebut masih dalam penelusuran. Sebab, kedua anggota polisi itu tewas dengan luka senjata tajam, di leher.

"Dari hasil visum pun kita duga hasil irisan benda tajam. Jadi patut diduga menggunakan senjata tajam. Kalau ada peristiwa tembak-menembak dengan siapa, ini kita juga belum mendapatkan informasi yang valid. Keberadaan selongsong peluru akan ditelusuri lebih lanjut," jelasnya.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menduga tewasnya dua polisi tersebut terkait kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) atau jaringan teroris Poso. Sebab, hilangnya kedua polisi ini berada di markas latihan militer jaringan teroris Poso, berdasarkan penelusuran polisi dan pengakuan tersangka teroris yang sudah tertangkap beberapa waktu lalu.

Selongsong peluru juga diduga sisa pelatihan teroris di kawasan itu. Terhadap selongsong peluru itu pun tengah dilakukan proses identifikasi.

"Kita dalami lebih lanjut informasi yang disampaikan oleh intelijen. Tentu juga menjadi informasi untuk dilakukan upaya-upaya pendalaman. Jadi penting dilakukan pendalaman lebih lanjut kepada kelompok-kelompok yang selama ini kita curigai termasuk yang ikut melakukan aktivitas pelatihan teror," pungkasnya.

Andi dan Sudirman juga diketahui tengah menangani kasus kekerasan, termasuk teror yang terjadi di Poso. Andi merupakan anggota Buser Polres Poso, dan Brigadir Sudirman sebagai Kanit Pengumpulan Bahan Keterangan (Pulbaket) Polsek Poso Pesisir.

"Yang bersangkutan memang selama ini ikut memberikan perhatian terhadap berbagai kasus yang mengarah kepada kekerasan, terutama kasus teror," terang Boy.

Seperti diberitakan, dua anggota kepolisian di Poso, Sulawesi Tengah hilang di kawasan Dusun Tamanjeka, Taman Hutan Gunung Potong, Poso, sejak Senin (8/10/2012). Tempat tersebut diketahui sebagai tempat pelatihan jaringan teroris Poso. Mereka ditemukan tewas seminggu kemudian oleh tim gabungan Mabes Polri, TNI, Polda Sulawesi Tengah dan Kepolisian Resor Poso, di kawasan hutan Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Poso, Selasa (16/10/2012). Jasad keduanya ditemukan dalam satu lubang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

    Nasional
    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com