Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan Merosot, Catatan Penting bagi Parpol Islam

Kompas.com - 15/10/2012, 09:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera Aboe Bakar Al Habsy menilai, rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang memprediksi dukungan terhadap partai politik berhaluan Islam melemah di Pemilu 2014 harus menjadi catatan penting parpol. Aboe Bakar beranggapan merosotnya dukungan terhadap partai bisa disebabkan semakin apatisnya masyarakat atas partai politik lantaran banyak skandal kasus korupsi.

"Saya rasa itu koreksi buat partai berhaluan Islam. Banyak survei yang dilakukan oleh lembaga survei yang menyatakan demikian. Namun, saya rasa penurunan perolehan suara seperti itu tak hanya dialami oleh partai Islam, namun oleh semua partai," ujar Aboe Bakar, Senin (15/10/2012), di Jakarta.

Sebelumnya, LSI merilis untuk pertama kalinya, partai politik berhaluan massa Islam terancam tak masuk lima besar pada Pemilu 2014. Partai politik yang masuk lima besar dikuasai penuh partai politik berhaluan nasionalis. Dalam rilis terbaru Lingkaran Survei Indonesia, partai Islam mulai tergerus, baik secara kepartaian maupun popularitas figur. Parpol berhaluan Islam seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN) peringkatnya melorot sampai ke peringkat 6 hingga 9.

Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 5-16 September 2012 terhadap 1.219 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Setiap responden diajukan pertanyaan terbuka (top of mind) mengenai partai mana atau calon dari partai mana yang akan dipilih jika pemilu diadakan sekarang.

Aboe Bakar melihat, merosotnya dukungan masyarakat terhadap parpol saat ini kemungkinan terjadi karena dua hal. Pertama, masyakat sudah apatis dengan politik karena banyaknya kasus korupsi yang ternyata dilakukan oleh oknum politisi. Kedua, karena saat ini belum masa kampanye, banyak partai yang belum menggerakkan mesin partainya secara maksimal sehingga sangat wajar bila orientasi publik belum memikirkan soal pilihan politik pada pemilu mendatang.

Anggota Komisi III DPR RI ini mengungkapkan, hal yang jarang diungkap dalam hasil survei adalah jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan.

"Saya yakin, jumlah yang belum memberikan suara masih banyak karena pada saat ini belum terasa suasana pemilu. Sangat wajar bila hasil survei belum bisa mencerminkan kondisi terakhir yang nanti terjadi pada bulan April 2014," kata Aboe Bakar.

Namun, ia mengimbau seluruh parpol Islam untuk menjadikan hasil survei itu sebagai catatan penting untuk partai Islam agar melakukan evaluasi dan memperbaiki kinerja. Dengan demikian, parpol berhaluan Islam memiliki daya saing tinggi menjelang Pemilu 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

    Nasional
    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com