Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Al Qaeda Indonesia Siapkan Bom Berkekuatan Besar

Kompas.com - 24/09/2012, 22:28 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jaringan teroris yang menamakan kelompoknya Al Qaeda Indonesia telah merakit bom dengan daya ledak besar dibanding bom rakitan sebelumnya. Bom-bom berkekuatan besar tersebut diletakkan dalam rice cooker atau tempat memasak nasi otomatis.

"Kalau sempat digunakan, diyakini punya daya ledak besar. Casing-nya rice cooker ada bom pipa, ada bom botol, yang digunakan untuk target berbeda. Rice cooker ini kandungannya lebih dibandingkan pipa," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2012).

Bom tersebut ditemukan sesuai penggeledahan di rumah delapan terduga teroris yang ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/9/2012). Mereka adalah RK (45), YP (60), FN (18), BN (24), K (43), IV (35), N (46), dan pemimpinnya Badri Hatono atau Toni (45). Di kediaman Badri di Desa Griyan, Pajang, Laweyan, Solo ditemukan sebelas detonator, pupuk urea, belerang, dan bahan-bahan campuran. Kemudian di lokasi lainnya ditemukan bom cair nitrogliserin,empat bom pipa aktif, black powder, dan bahan peledak lainnya.

Boy menjelaskan, ini merupakan rakitan bom baru dengan kandungan yang lebih bervariasi lagi. Bom tersebut tak hanya menggunakan bahan-bahan kimia bentuk padat, tetapi juga cairan kimia yakni nitrogliserin. Campuran bahan kimia cair tersebut, menurut Boy, untuk memberi efek bakar yang lebih dahsyat lagi.

"Dari sejumlah olah TKP yang dilakukan itu, adanya cairan kimia ini termasuk temuan baru," terang Boy. Jika meledak, diperkirakan dampaknya sampai radius sekitar 100 meter. Menurut Boy, dari hasil penelusuran sementara, bom rakitan tersebut mirip dengan bom yang meledak di Hotel JW Mariott pada 5 Agustus 2003.

"Ini juga pernah terjadi di bom yang dirakit untuk bom di JW Mariott tanggal 5 agustus 2003 lalu, itu juga ada bahan-bahan campuran yang bahan cairan, ya. Tapi itu di samping bahan-bahan kimia dicampur deterjen juga," terang Boy. Target atau sasaran aksi teror untuk meledakkan bom ini belum diketahui.

Seperti diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap Badri dan sembilan terduga teroris lainnya di tempat terpisah. Badri dan kawan-kawannya, yakni RK (45), YP (60), FN (18), BN (24), K (43), IV (35), dan N (46) ditangkap di Solo.

Kemudian, di Kalimantan Barat, Densus 88 meringkus Anggri Pamungkas (18) di perbatasan Desa Cobra dengan Desa Bloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Sabtu (22/9/2012). Esoknya, Minggu (23/9/2012), Densus 88 menangkap Joko Tri Priyanto (45) atau Joko Parkit di rumah kerabatnya, Mondokan, kecamatan Laweyan, Solo. Joko Parkit dikenal sebagai pemimpin Kelompok Laweyan, basis pendukung Noordin M Top di wilayah Solo. Joko bebas 2007, setelah sebelumnya dihukum tiga tahun penjara karena menyembunyikan Noordin M Top seusai peledakan bom di Kedutaan Besar Australia.

Sementara sebelumnya, kelompok ini terungkap saat terjadi ledakan bom rakitan di sebuah rumah Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) (baca topik: Ledakan di Depok). Rumah kontrakan tersebut diketahui menjadi tempat penyimpanan bahan peledak. Terduga teroris ikut jadi korban pada ledakan tersebut, yakni Wahyu Ristanto alias Anwar yang akhirnya meninggal dunia di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2012), akibat luka bakar serius di bagian wajah dan lehernya.

Kemudian dua terduga teroris menyerahkan diri. Keduanya yaitu Thorik yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat Minggu (9/9/2012) sore dan Yusuf Rizaldi (42)alias Abu Toto ke Polsek Pangkalan Susu, Langkat Sumatera Utara sekitar pukul 13.30, Rabu (12/9/2012).

Setelah itu, dua terduga teroris ditangkap di Jalan Jombang Raya Sektor IX Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/9/2012) siang. Keduanya yakni A alias J (33) dan A alias S. Seusai penangkapan, Polisi menggeledah rumah di Tambun, Bekasi. Di sana Polisi memboyong A.

Berita terkait aksi teror dapat diikuti dalam topik "Teroris Solo II".  Baca pula "Teroris Solo", "Ledakan di Depok", dan "Bahan Peledak di Tambora", dan "Bahan Peledak di Bojong"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

    Nasional
    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

    Nasional
    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

    Nasional
    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

    Nasional
    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

    Nasional
    9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

    Nasional
    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

    KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

    Nasional
    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

    Nasional
    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

    Nasional
    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

    Nasional
    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

    Nasional
    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

    Nasional
    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com