Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karikaturis Harian "Kompas" Jitet Kustana Raih Adinegoro

Kompas.com - 31/01/2012, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berlatar belakang kegelisahan tentang kemiskinan sebagian besar rakyat Indonesia yang tidak bisa menikmati kekayaan negerinya sendiri, Jitet Kustana melahirkan karikatur berjudul "Asing". Karikatur yang dimuat harian Kompas pada 25 Mei 2011 itulah yang kemudian meraih Hadiah Adinegoro untuk karya jurnalistik karikatur.

"Bermula dari kegelisahan saya. Ini benar-benar kegelisahan saya sebagai pribadi, yang merasa sebagian besar rakyat Indonesia jatuh miskin akibat tidak bisa menikmati kekayaan yang melimpah di negerinya sendiri. Mereka hanya menjadi penonton, bahkan korban. Sementara pihak asing dengan leluasa menikmati kekayaan Indonesia berupa sumber daya alam yang melimpah itu. Dalam pandangan saya, asinglah yang menikmati kekayaan alam Indonesia yang melimpah itu," kata Jitet Kustana, Selasa (31/1/2012) ini.

Menurut Jitet, yang lahir di Krapyak, Semarang, Jawa Tengah, berita tentang kemiskinan dari berbagai media massa dan media elektronik sudah cukup menggambarkan mengenai kemiskinan itu, di samping menjumpai kenyataan mengenai adanya kantong-kantong kemiskinan di Ibu Kota.

"Dari sana tergambar jelas banyaknya rakyat Indonesia yang miskin, banyak rakyat yang masih menderita. Saya bertanya, mengapa bisa begitu? Jawabannya ada pada karikatur karya saya itu," kata Jitet.

Karikatur "Asing" menggambarkan tulang belulang ikan bergambar kepulauan Indonesia yang sedang dinikmati asing (tergambar dari dua garpu). Ada dua pria yang menyaksikan tulang belulang ikan itu. Satu orang tertawa, satu orang terbelalak, sedangkan tulisan di dalam karikatur itu berbunyi "Yang Tersisa Hanya Ikan Asin(g)".

Jitet Kustana adalah kartunis/karikaturis yang bekerja di harian Kompas, selain GM Sudharta. Pria kelahiran 4 Januari 1967 ini pada 1998 dinobatkan Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai karikaturis peraih penghargaan internasional terbanyak di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com