Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emir Moeis: Saya Itu Korban...

Kompas.com - 23/12/2011, 16:33 WIB
Ary Wibowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pemeriksaan Keuangan hari ini menyerahkan hasil audit forensik Century kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam laporan tersebut, terdapat temuan bahwa ada aliran dana masuk kepada seseorang berinisial ZEM, yang diduga adalah politisi PDI Perjuangan, Zederick Emir Moeis. "Dari transaksi dana kas valas keluar Sdri DT tahun 2008, diketahui terdapat penyetoran ke rekening valas Sdr ZEM dan penyerahan valas secara tunai oleh Sdri DT kepada Sdr ZEM dengan total penyerahan sebesar 392.000 dollar AS," tulis BPK dalam laporan tersebut.

Dalam laporan itu disebutkan, transaksi valas tersebut diakui ZEM sebagai transaksinya di CIC-IC dalam bentuk primisory notes (PN). Dari sertifikat PN yang dimiliki ZEM itu, diketahui bahwa CIC-IC berkedudukan di British Virginia Island, tetapi pengetikan formulirnya dilakukan oleh anggota staf berinisial SKB.

Menurut BPK, transaksi Bank Century dengan ZEM itu merupakan sebagian kerugian Bank Century dalam transaksi valas dan kemudian menjadi beban penyertaan modal sementara (PMS). "Tetapi, BPK belum memperoleh data yang memadai atas transaksi ZEM periode 2005-2007 yang tidak memungkinkan BPK untuk mengambil kesimpulan. Menurut keterangan dari TIT, data tersebut dikuasai DT," tulis BPK.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Ketua Komisi XI DPR Emir Moeis mengatakan, dirinya hanya menjadi korban dalam kasus Century. Menurut dia, sejumlah dana yang mengalir ke rekeningnya di Bank Century merupakan hasil bunga promissory notes bernama CIC-IC yang terbit di British Virgin Island. "Saya itu korban. Saya investasi dana di situ, yang malah sampai sekarang masih enggak tentu beritanya. Senasib dengan mereka yang di Antaboga," ujar Emir saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Jumat (23/12/2011).

Wakil Ketua DPR yang juga politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung, mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu keterlibatan Emir dalam kasus tersebut. Menurut Pramono, dirinya akan meminta penjelasan secara langsung dari Emir mengenai persoalan tersebut. "Saya memang dengar kabar itu, tapi, ya nanti dilihat dulu, ya. Nanti kami cek dulu," kata Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Nasional
    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    Nasional
    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com