Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibuka, Pos Pengumpulan Aspirasi Dialog Papua

Kompas.com - 25/11/2011, 19:10 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — LP3BH Manokwari sebagai institusi hak asasi manusia dan organisasi non-pemerintah yang menaruh perhatian pada upaya dan gerakan promosi perlindungan hak asasi manusia bagi semua rakyat dan penegakan hukum di Tanah Papua mulai Jumat (25/11/2011) ini membuka Pos Pengumpulan Aspirasi dan Konsultasi Persiapan Dialog Papua-Indonesia. Kantor ini bertempat di kantor LP3BH Manokwari di Jalan Gunung Salju Nomor 18 Fanindi Bengkel Tan-Manokwari, 98312 Papua Barat.

Yan Christian Warinussy, Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari, Jumat, menghubungi dari Manokwari, tujuan pembukaan pos ini adalah untuk turut membantu rakyat Papua dalam mengumpulkan semua pendapat, pandangan, atau usul dan rekomendasi dari semua lapisan masyarakat Papua tentang apa yang menjadi keinginan atau aspirasi mereka dalam menuju penyelenggaraan Dialog Papua-Indonesia tersebut. Menurut dia, upaya penjaringan aspirasi rakyat Papua penting untuk memberikan sumbangan yang berarti dan konkret serta konstruktif dalam membangun dialog damai dengan Pemerintah Indonesia kelak.

"Oleh sebab itu, kami mempersilakan seluruh warga masyarakat Papua yang ada di Manokwari dan Papua Barat untuk dapat datang sendiri dan bisa menyampaikan berbagai kenyataan hidup yang dihadapinya selama hampir 50 tahun menjadi bagian dari warga negara Indonesia di Tanah Papua dan apa yang diharapkan untuk dibawa dan dibicarakan di dalam dialog tersebut?" ucapnya.

Kesempatan ini tidak saja berlaku bagi orang asli Papua, tapi LP3BH juga mempersilakan warga masyarakat Indonesia lainnya yang menjadi penduduk di Manokwari dan Papua Barat untuk juga bisa datang dan ikut menyampaikan pandangan dan keinginan serta harapannya terkait dengan dialog tersebut.

Hal ini, menurut Yan Warinussy, persoalan penentuan nasib sendiri dan posisi politik rakyat Papua tidak saja bisa ditentukan oleh orang-orang asli Papua sendiri, tetapi juga akan sangat dipengaruhi oleh dukungan politik dari warga negara Indonesia non-Papua yang ada di atas Tanah Papua.

Rakyat Papua dan non-Papua yang ada di luar Manokwari bisa menyampaikan pendapat dan keinginan serta harapannya secara langsung ataupun dengan mengirim surat ke alamat LP3BH Manokwari atau melalui e-mail: lp3bh96@yahoo.com setiap saat. LP3BH Manokwari menjamin kerahasiaan identitas dari setiap orang yang karena itu menyatakan keinginannya untuk tidak dipublikasikan asal identitasnya sebagai bagian dari prinsip-prinsi hak asasi manusia dan etika informasi.

Untuk tahap pertama, pos ini akan aktif selama tiga bulan, atau mulai dari 25 November 2011 hingga 25 Februari 2012 dan akan dievaluasi dengan melibatkan wakil-wakil rakyat Papua dan non-Papua yang dipilih. "Penyelenggaraan kegiatan dan aktivitas pos ini akan berada di bawah tanggung jawab saya sebagai Direktur Eksekutif LP3BH," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com