Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sita Dokumen Daftar Target Teroris

Kompas.com - 14/11/2011, 19:18 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Boy Rafli Amar mengungkapkan, pihaknya menemukan dokumen perencanaan target korban aksi teror. Dokumen tersebut ditemukan dari hasil penangkapan enam tersangka teroris jaringan Abu Omar di wilayah Tangerang pada Sabtu (12/11/2011) dan Minggu (13/11/2011).

Enam orang tersangka itu berinisial DAP (34), BH alias Dodi (35), AA alias Agung (31) S, DWT (50), dan SGO alias Sugih. Kantor polisi termasuk target dari serangan kelompok teroris itu.

"Penyerangan terhadap petugas. Itu yang pertama. Sudah ada dokumen-dokumen perencanaannya di beberapa kantor polisi. Itu didapat dari dokumen yang diperoleh dari petugas," ujar Boy di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin (14/11/2011).

Selain polisi, kata Boy, dalam dokumen itu juga berisi target jaringan ini terhadap beberapa kelompok masyarakat. Namun, ia tak menyebutkan kelompok mana yang dimaksud oleh jaringan Kalimantan Timur tersebut. Hal ini karena polisi masih mendalami lebih jauh barang bukti tersebut dalam penyelidikan. Namun, ia menyatakan target kelompok ini tak ada yang berhubungan dengan perhelatan olahraga akbar SEA Games maupun kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN.

"Ada kelompok masyarakat juga yang masih kita dalami. Ini belum ada keterkaitan untuk mengganggu penyelenggaraan SEA Games dan KTT ASEAN," jelasnya.

Seperti yang diketahui, selain dokumen berisi target penyerangan, pasukan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri juga menyita dua pucuk senjata api jenis M16, satu pucuk senpi jungle, satu pucuk senpi FN. Selain itu juga, 888 butir peluru berbagai caliber dan enam buah magazin.

Dari hasil interogasi polisi terhadap tersangka BH diketahui bahwa ia pernah menerima senpi 2 pucuk dari Abu Omar yaitu satu pucuk senjata api jungle, satu pucuk F dan 20 peluru yang diakuinya disembunyikan di kawasan hutan Universitas Indonesia, Depok. Kelompok teroris ini juga tercatat pernah mendatangkan senjata dari Filipina selatan dan terkait peledakan bom di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com