Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lerai Perkelahian, Briptu Eko Tewas

Kompas.com - 23/06/2011, 20:03 WIB

BADUNG, KOMPAS.com — Briptu Kadek Eko Susanto, anggota Polsek Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, tewas gara-gara melerai perkelahian sepasang kekasih, Rabu (22/6/2011) malam.

Briptu Eko meregang nyawa setelah dikeroyok dan ditikam tiga laki-laki kekar di kamar kosnya, di Desa Gulingan, Mengwi, Badung.

Kapolres Badung, Ajun Komisaris Besar Dwi Suseno, saat memberi keterangan kepada wartawan, Kamis (23/6/2011), menjelaskan, kejadian ini bermula dari pertengkaran sepasang kekasih yang tak lain adalah tetangga kos Eko. Merasa terganggu dengan percekcokan di kamar sebelahnya, Briptu Eko berniat meleraikan mereka secara baik-baik.

"Sikap baik korban justru ditanggapi dingin oleh pelaku. Pelaku pun marah-marah sama korban," kata Dwi Suseno. Setelah dilerai oleh Briptu Eko, kedua pasangan kekasih tersebut akhirnya bersikap tenang. Briptu Eko pun lantas kembali ke kamarnya.

Namun, si laki-laki yang terlibat cekcok rupanya tak terima dengan tindakan yang dilakukan Briptu Eko. Ia lalu mendatangi kamarnya bersama dua temannya. Di dalam kamar, mereka bertiga memukuli Briptu Eko secara membabi buta hingga babak belur.

Tak puas sampai di situ, salah satu pelaku yang membawa senjata tajam menusuk dada Briptu Eko hingga terkapar bersimbah darah. Setelah mengetahui korban tewas, ketiga pelaku menyeretnya ke kamar mandi dan langsung melarikan diri. Jenazah korban kemudian ditemukan oleh adiknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com