Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Jangan Pernah Buat Perbandingan

Kompas.com - 22/06/2011, 13:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa meminta agar semua pihak tidak membuat perbandingan antara jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang sukses dan jumlah TKI yang gagal. Dalam konteks persoalan terkait nyawa TKI, perbandingan semacam itu, menurutnya, sama sekali tidak pantas dilakukan.

"Jangan pernah membuat perbandingan. Oh, yang sukses sekian, sedangkan kasus yang ini hanya sekian. Jangan pernah melakukan perbandingan semacam itu," tegas Khofifah, yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, Rabu (22/6/2011), di Istana Wakil Presiden, seusai bertemu Wapres Boediono.

Seperti dimuat harian Kompas (Rabu, 22/6/2011), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan, moratorium penempatan TKI ke Arab Saudi butuh waktu. Pemerintah harus menoleransi TKI PRT (pembantu rumah tangga) lain yang sukses bekerja tanpa masalah di luar negeri. Dari 1,5 juta TKI di Arab Saudi, lebih dari 500.000 orang sukses. 

Menurut Khofifah, membuat perbandingan antara TKI sukses dan TKI tidak sukses dalam konteks kasus Ruyati tidak ubahnya menyetarakan nyawa manusia dengan bangunan rumah.

"Atas nama keselamatan jiwa penduduk Indonesia, apa yang harus dilakukan adalah koreksi total, mulai dari tanggung jawab PJTKI (perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia), termasuk di dalamnya bagaimana pelatihan yang diberikan kepada TKI sudah benar atau tidak," paparnya.

Ruyati binti Satubino (54), tenaga kerja Indonesia, dieksekusi hukuman pancung oleh Arab Saudi, pada Sabtu pekan silam. Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, itu dinyatakan terbukti membunuh majikannya pada 12 Januari 2010. 

Pemerintah Indonesia menyatakan telah mengadvokasi Ruyati sejak kasus itu pertama kali muncul dan juga selama persidangan. Pemerintah memprotes pelaksanaan eksekusi karena dilakukan tanpa memberi tahu perwakilan RI di Arab Saudi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

    Nasional
    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

    Nasional
    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

    BrandzView
    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com