Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Diharapkan Lebih Semangat Berantas Korupsi

Kompas.com - 20/06/2011, 14:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Indonesia Corruption Watch, Danang Widyoko berharap, putusan MK yang menetapkan masa jabatan Ketua KPK Busyro Muqodas menjadi empat tahun, mampu membuat KPK bekerja lebih efektif dan lebih bersemangat memberantas korupsi. Apalagi, menurutnya, saat Busyro menjadi Ketua, beberapa kasus yang sempat terbengkalai saat ditinggal Antasari Azhar, berhasil diusut kembali.

 

"Ada percepatan (di bawah kepimpinan Busyro Musqqodas), ada beberapa kasus lama yang prosesnya dipercepat. Dari diskusi yang baru-baru ini memang KPK menyatakan akan menyelesaikan kasus-kasus lama, sebab dengan kasus 'cicak dan buaya' itu banyak kasus yang terbengkalai. Yang jelas saya berharap itu bisa lebih banyak dan bisa cepat terselesaikan," ujar Danang usai mengikuti sidang putusan pengujian Pasal 34 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Senin (20/06/2011).

Menurutnya, dengan putusan ini Busyro bisa lebih percaya diri."Kita harapkan begitu (Busyro Muqqodas lebih percaya diri), tapi intinya tidak perlu lagi melatih anggota-anggota baru karena bisa langsung berjalan karena kesinambungan itu. Dengan adanya pimpinan lama di situ peralihannya bisa lebih dipercepat," tuturnya.

Sementara itu, kuasa hukum para pemohon pengujian ini, Alfon Kurnia Palma mengatakan penetapan Busyro sebagai Pimpinan kembali membawa pengaruh positif bagi KPK. "Saya pikir akan berpengaruh secara positif. Harapannya ke depan sesuai dengan yang kita mohonkan pemberantasan korupsi akan kencang dan kemudian efektivitas dalam pemberantasan korupsi dalam kasus-kasus lain seperti penanganan kasus Century, kasus Nunun, kasus Nazaruddin, itu bisa lebih efektif nantinya, karena di sini sudah ada kepastian orang yang menjalankan ini," tukas Alfon.

Seperti diberitakan, MK mengabulkan permohonan mengenai jabatan Busyro yang dimohon para penggiat anti korupsi. Para pemohon adalah Indonesia Corruption Watch (ICW), Ardisal (LBH Padang), Zaenal Arifin Mochtar (Dosen FH UGM)Feri Amsari (Dosen FH Universitas Andalas), dan Teten Masduki (Sekjen TII).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com