Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin Janji Pulang Asal.....

Kompas.com - 07/06/2011, 12:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan tim khusus Partai Demokrat dengan mantan Bendahara Umumnya, M Nazaruddin berbuahkan janji. Nazaruddin berjanji akan pulang. Namun, janji itu bakal ditepatinya dengan suatu syarat.

"Beliau katakan insya Allah kalau dokternya menyatakan sudah sembuh, beliau akan kembali klarifikasi itu semua," ungkap politisi Demokrat Sutan Bhatoegana yang merupakan salah satu anggota tim di Gedung DPR RI, Jakarta Selasa (7/6/2011).

Sutan optimistis namun tidak bisa memberikan jaminan kepastian bahwa Nazaruddin akan pulang jika dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan seputar dugaan keterlibatannya dalam kasus suap Sesmenpora.

"Insya Allah, mudah-mudahan lah. Dia sehat, bisa ke sini, persis dipanggil dia datang," tambahnya.

Sutan menuturkan, Nazaruddin terkejut ketika mengetahui dirinya dicekal. "Ketika pada 23 Mei malam lalu, dirinya tahu dipecat sebagai Bendahara Umum Partai, Nazaruddin tambah terkejut ketika tahu dicekal," kata Sutan.

Sebelumnya, ketika masih diperiksa Dewan Kehormatan pun, Sutan mengatakan, Nazaruddin sudah bolak-balik ke Singapura.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI ini mengaku dirinya memang baru mengetahui bahwa Nazaruddin memiliki riwayat sakit jantung ketika berita Nazaruddin ke Singapura merebak di media.

Awalnya, ia mengira Nazaruddin hanya akan menjalankan pemeriksaan kesehatan, namun ternyata berobat. Sutan mengaku pembicaraan tim yang terdiri dari dirinya, Jafar Hafsah dan Johnny Allen bersama Nazaruddin berfokus pada penyakit Nazaruddin. Namun, Sutan tak bisa menyebutkan batas waktu berobat untuk Nazaruddin sehingga bisa segera pulang ke tanah air.

"Orang berobat batasnya sembuh. Tahunya dari dokternya sama Yang Maha Kuasa, kita enggak tahu. Kita kan enggak ketemu dokternya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

    Nasional
    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

    Nasional
    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

    Nasional
    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

    Nasional
    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

    Nasional
    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

    Nasional
    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

    Nasional
    Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

    Nasional
    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

    Nasional
    'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

    "Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

    Nasional
    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    [POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

    Nasional
    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com