Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Masih Buru 3 Buronan

Kompas.com - 05/06/2011, 19:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya masih memburu tiga orang yang diduga kuat terlibat dalam penembakan tiga polisi di Palu, Sulawesi Tengah.

Kombes Boy mengungkapkan, tiga buronan itu berinisial S alias AW, B alias O, dan M alias PE. S adalah pimpinan kelompok. "Dia ikut merencanakan aksi. Buronan lain perannya sebagai pemberi dana. Kami berharap mereka menyerahkan diri," kata Kombes Boy di Mabes Polri, Minggu (5/6/2011).

Ia menjelaskan, aksi penembakan telah direncanakan sejak Agustus 2010. Empat pelaku, yakni Aryanto Haluta alias Abu Jafar, Rafli alias Furqon, Fauzan, dan Dayat, melakukan survei lokasi hingga 10 kali. Mereka memilih menyerang pos polisi di Jalan Emy Saelan, Palu, lantaran lokasi itu memberi mereka peluang untuk kabur.

Menurutnya, sebelum beraksi pada Rabu (25/5/2011), mereka melepas komponen dua senjata api laras panjang jenis US Caraben. Rangkaian senjata api itu lalu dibawa dan dirakit sekitar 75 meter dari pos polisi. "Dirakit di jembatan. Tempatnya tertutup," papar Kombes Boy.

Dengan dua sepeda motor, keempatnya lalu menuju pos polisi. Boy mengatakan, Aryanto dan Dayat, dua orang yang dibonceng, lalu turun dan menembaki tiga polisi yang berjaga. Bripda Andi dan Bripda Yudistira tewas di lokasi. Adapun Brida Dedi Edward terluka.

Aryanto dan Rafli tertangkap beberapa jam setelah penembakan. Adapun Fauzan dan Dayat tewas saat baku tembak di pegunungan di Poso, Sabtu (4/6/2011). "Pada saat diminta menyerahkan diri, mereka malah menyerang. Di tangan mereka ditemukan satu senjata api jenis V2 milik petugas," pungkas Boy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com