Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Poso Siapkan 4 Bom Aktif

Kompas.com - 05/06/2011, 17:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok teroris di Poso, Sulawesi Tengah, sedang mempersiapkan untuk melakukan aksi penyerangan dengan bom. Rencana itu diketahui berdasarkan temuan bom siap ledak ataupun yang masih dalam bentuk rangkaian oleh warga di kawasan pantai di Poso pada 1 Juni 2011.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar mengatakan, warga menemukan empat bom pipa plastik berdiameter 4 sentimeter (cm) yang siap ledak dan tujuh pipa paralon yang berisi paku. Selain itu, ditemukan paku berukuran 5 cm seberat 1 kilogram dan bahan-bahan pembuat bom lain.

"Rangkaian bom telah diurai oleh tim penjinak bom. Saat ini tengah diperiksa komponen-komponennya," kata Boy di Mabes Polri, Minggu (5/6/2011).

Boy mengatakan, pihaknya masih menyelidiki rencana lokasi pengeboman. Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinan mereka akan menyerang kantor pemerintah, tempat ibadah, ataupun fasilitas umum, seperti sasaran kelompok teroris selama ini. Selain itu, pihaknya belum mengetahui siapa perakit bom itu.

Seperti diberitakan, sebelumnya penyidik menemukan bahan peledak seperti belerang dan peralatan pembuat bom, seperti potongan besi, di rumah Aryanto Haluta alias Abu Jafar, salah satu pelaku. Aryanto tertangkap bersama Rafli alias Furqon.

Dua pelaku lain, yakni Fauzan dan Dayat, tewas saat baku tembak setelah perburuan di hutan di wilayah Poso sekitar 10 hari. Menurut Polri, mereka tergabung dalam kelompok Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) wilayah Sulteng bentukan Abu Tholud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com