Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media "Online" Cenderung Kejar Kecepatan

Kompas.com - 04/06/2011, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Media online memiliki kecenderungan menyukai berita hardnews. Hal ini menyebabkan pemberitaan tidak memiliki kedalaman dan memberikan pengetahuan.

"Media online cenderung mengejar kecepatan dan update, tetapi tidak mengejar pendalaman dan pengetahuan. (Juga) belum menawarkan solusi," ungkap Eko Maryadi, selaku Koordinator Advokasi Aliansi Jurnalis Independen, kepada Kompas.com, seusai menjadi pembicara dalam diskusi "Bagaimana Wajah Terorisme di Media", yang diselenggarakan oleh Alwari dan Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) di Jakarta, Sabtu (4/6/2011).

Ia menambahkan, semakin sedikit media yang menulis secara mendalam dan fokus terhadap suatu berita. "Sekarang semua orang ngejar straight news, berita 30 detik. That's what everybody does," katanya.

Jadi, lanjut Eko, media ataupun pembaca tidak punya kesempatan untuk mengendapkan suatu masalah.

"Sehingga ketika media mainstream tidak bisa menjalankan fungsi itu, maka muncullah media-media perlawanan yang digalang oleh kelompok yang dianggap sebagai korban terorisme itu tadi," jelasnya.

Selain korban kejahatan terorisme, korban lainnya dari pemberitaan dengan kecenderungan ini adalah korban yang dianggap sebagai keluarga pelakunya.

Untuk itu, Eko berpesan agar jurnalis mampu menulis berita dengan teknik peliputan yang baik, khususnya menulis laporan secara panjang supaya kedalaman masalahnya dapat tergali.

Selain itu, Eko menambahkan, AJI pun akan membuat standar dan kode etik berita online. "Indonesia belum punya standar berita online. AJI akan bekerja sama dengan lembaga penerbitan dunia, seperti The Guardian, The New York Times, dan Newsweek," katanya.

Pasalnya, tambah Eko, Indonesia belum punya namanya aturan dan kode etik berita online. Sementara di media mapan mereka sudah punya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com